Kesetiaan merupakan
hal yang selalu diimpikan oleh kaum awam terlebih untuk wanita. Ini
adalah kunci keindahan dalam alur sebuah cerita kehidupan.
Aku memiliki satu cerita yang ku ketahui namun tak memiliki judul sebagai bingkainya.
Tapi,
Mari ku ceritakan kepadamu tentang kesetiaan dua insan dalam kejauhan.
Alkisah..
Di kehidupan remaja era modern seperti saat ini, sepasang insan merajut kasih dalam diam.
Mereka tak bisa berkata karena mereka nyaman tentang hubungan yang tak diketahui oleh banyak orang.
Namun sayangnya, sang jarak mengambil alih sebagai peran utama. Banyak hal yang terus mengguncang hati mereka. Rindu, sayang, marah, emosi, cemburu, dan hal buruk lainnya bak ingin menguasai dan memenangkan ego masing-masing.
“Siapa dia?” Suatu pertanyaan yang terus berkecamuk dalam hati sang wanita. Pertanyaan tersebut terus menendang-nendang lubuk hati yang mulai terasa perih.
“Dia hanyalah teman baikku. Tidak lebih.” Sebuah pernyataan singkat namun jelas tetaplah membuat murka sang wanita yang seperti tak percaya.
Ya! Dalam sebuah hubungan rumit seperti ini, aku berfikir bahwa bukan saatnya ego untuk mengambil alih kesempatan. Dibalik itu semua hanyalah rindu yang tak terucap. Ia bahkan menuntut orang tercinta untuk menjadi se-iya se-kata.
Bahkan sang wanitapun sebenarnya tahu bahwa ia sangat dicintai. Akan tetapi, cara sang pria mencintainya terlalu halus. Terlalu halus hingga ia tak dapat merasakan bagaimana cinta.
Dekat atau tidaknya, itu bukan tentang “dia temanku”. Tapi ini tentang kesetiaan. Dia dihatimu, tapi jika kau terus bersama yang lain apakah kau bisa meyakinkan dirimu untuk tidak jatuh cinta?
Kedua insan yang terus bertahan dalam sakitnya jarak adalah orang hebat. Mereka mampu membangun kembali kepercayaan yang entah telah berapa kali runtuhnya.
Tapi bagiku, kesetiaan yang mereka miliki adalah hal yang sangat jarang untuk di temukan kembali :)
By http://novatrianggraini.tumblr.com/
Aku memiliki satu cerita yang ku ketahui namun tak memiliki judul sebagai bingkainya.
Tapi,
Mari ku ceritakan kepadamu tentang kesetiaan dua insan dalam kejauhan.
Alkisah..
Di kehidupan remaja era modern seperti saat ini, sepasang insan merajut kasih dalam diam.
Mereka tak bisa berkata karena mereka nyaman tentang hubungan yang tak diketahui oleh banyak orang.
Namun sayangnya, sang jarak mengambil alih sebagai peran utama. Banyak hal yang terus mengguncang hati mereka. Rindu, sayang, marah, emosi, cemburu, dan hal buruk lainnya bak ingin menguasai dan memenangkan ego masing-masing.
“Siapa dia?” Suatu pertanyaan yang terus berkecamuk dalam hati sang wanita. Pertanyaan tersebut terus menendang-nendang lubuk hati yang mulai terasa perih.
“Dia hanyalah teman baikku. Tidak lebih.” Sebuah pernyataan singkat namun jelas tetaplah membuat murka sang wanita yang seperti tak percaya.
Ya! Dalam sebuah hubungan rumit seperti ini, aku berfikir bahwa bukan saatnya ego untuk mengambil alih kesempatan. Dibalik itu semua hanyalah rindu yang tak terucap. Ia bahkan menuntut orang tercinta untuk menjadi se-iya se-kata.
Bahkan sang wanitapun sebenarnya tahu bahwa ia sangat dicintai. Akan tetapi, cara sang pria mencintainya terlalu halus. Terlalu halus hingga ia tak dapat merasakan bagaimana cinta.
Dekat atau tidaknya, itu bukan tentang “dia temanku”. Tapi ini tentang kesetiaan. Dia dihatimu, tapi jika kau terus bersama yang lain apakah kau bisa meyakinkan dirimu untuk tidak jatuh cinta?
Kedua insan yang terus bertahan dalam sakitnya jarak adalah orang hebat. Mereka mampu membangun kembali kepercayaan yang entah telah berapa kali runtuhnya.
Tapi bagiku, kesetiaan yang mereka miliki adalah hal yang sangat jarang untuk di temukan kembali :)
By http://novatrianggraini.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment