Usia
9-12 bulan sebagian besar anak sudah bisa berdiri dan melangkah. Namun untuk
berjalan mandiri dan tak perlu dititah, biasanya terjadi di usia 15-18 bulan.
Berikan sepatu jalan yang nyaman.
-
Terbuat dari bahan lembut, misalnya dari kulit atau kain, agar
tidak mengiritasi kaki bayi.
-
Dari bahan yang tidak panas agar kulit bayi bisa bernapas dan
tidak berkeringat.
-
Model fleksibel, mengikuti lekuk kaki bayi.
-
Mudah dipakai dan dilepas.
-
Tidak bertali sebab bisa membuat bayi tersandung jika tali
lepas.
-
Sol bagian bawah lebar, kuat, tidak lengket dan licin
sehingga bayi mantap berjalan.
-
Nyaman dipakai, bayi tidak meringis kesakitan saat
mengenakannya.
-
Tidak kekecilan atau kebesaran sebab bisa mengganggu
pertumbuhan kaki dan cara berjalan. Di ujung sepatu, sisakan ruang kaki
maksimal 1,5 cm.
-
Memiliki media
arkus atau bantalan di tengah sepatu
bagian dalam, yang akan membantu kaki bayi agar tidak cepat lelah saat
berjalan. (net/mel)
Kapan
Saat yang Tepat Anak Pakai Sepatu?
Warna
sepatu anak yang ceria dan desain yang bagus tak cukup. Saat memakaikan sepatu
pada anak juga harus di saat yang tepat. Sejak anak mulai berjalan, kakilah
yang selalu menanggung beban terberat sepanjang hidupnya. Masalahnya,
kadangkala Anda menelantarkan kakinya dengan memakaikan sepatu yang tak cocok.
Apa yang perlu diperhatikan?
Biasanya,
bayi sudah mulai memerlukan sepatu sebelum ia bisa menapak lantai. Nah, sepatu
semacam ini lebih berfungsi sebagai kaus kaki yang menghangatkan kaki serta
aksesoris untuk mempercantik kaki ketika bepergian. Jadi, bahannya harus nyaman
dan lembut. Juga, tidak boleh pas-pasan agar tidak menghambat pertumbuhan
kakinya.
Sebenarnya,
sepatu baru benar-benar dibutuhkan ketika anak belajar berjalan. Kalaupun ia
sudah mulai belajar berjalan sendiri, tunggu dulu selama 6-8 minggu. Setelah
mantap berjalan, barulah Anda boleh memakaikan sepatu.
Kenapa begitu?
Sepatu
berguna untuk melindungi kaki dari benda tajam, kotor, dan sebagainya. Namun,
jika anak berjalan di dalam rumah yang bersih dan aman, biarkan saja ia
berjalan tanpa alas kaki. Dengan bertelanjang kaki, ia belajar untuk mengenali
benda yang disentuh kakinya. Misalnya, lantai yang dingin, kasar, licin, dan
sebagainya. (net/mel)
No comments:
Post a Comment