Sedot lemak atau dikenal juga dengan nama liposuction -
merupakan jenis prosedur operasi yang menggunakan teknik penyedotan untuk
mengeluarkan lemak tubuh dari bagian-bagian tertentu. Belakangan ini, sedot
lemak menjadi populer di antara mereka yang ingin menghilangkan lemak dari
tubuhnya secara instan.
Tetapi, pikir ulang berpuluh-puluh kali bila Anda ingin
melakukan sedot lemak. Proses ini memiliki banyak risiko yang tidak akan Anda
inginkan.
Ketika dilaksanakan, operasi sedot lemak berisiko untuk
pendarahan, infeksi, dan reaksi tidak diinginkan terhadap pembiusan. Risiko
komplikasi juga ada, tergantung pada besar tidaknya operasi sedot lemak
tersebut.
Berikut ini adalah komplikasi yang muncul setelah proses
sedot lemak:
Tampilan yang tidak teratur, karena kulit berisiko untuk
terlihat tidak rata, bergelombang, atau memburuk akibat penyedotan yang tidak
rata, kulit yang kurang elastis, dan penyembuhan yang tidak biasa.
Ketidakteraturan tersebut dapat bersifat permanen.
Anda juga berpotensi mengalami mati rasa di bagian yang
dioperasi, baik mati rasa yang sementara maupun permanen. Iritasi sementara
pada saraf juga berpotensi terjadi.
Infeksi, walau infeksi berat pada kulit jarang terjadi. Bila
ada infeksi, maka Anda akan membutuhkan perawatan pasca operasi dengan kemungkinan
mendapat bekas luka yang signifikan.
Walaupun jarang, operasi sedot lemak juga berisiko
menimbulkan kebocoran di organ bagian dalam. Kanula adalah tube kecil yang
digunakan dalam operasi sedot lemak. Bila kanula menusuk terlalu dalam,
kebocorannya membutuhkan operasi tambahan dan berpotensi untuk menjadi fatal.
Risiko terbesar adalah kematian. Ini bisa jadi disebabkan
oleh reaksi terhadap obat bius. Bisa pula karena pertukaran antara cairan yang
dimasukkan dan disedot. Pertukaran itu bisa menimbulkan masalah pada ginjal dan
jantung yang berujung pada kematian.
Bagaimana? Apakah sedot lemak masih ada dalam pilihan untuk
mengurangi lemak Anda? Atau, apakah Anda sudah memikirkan opsi lain yang lebih
sehat dan tidak berisiko, walaupun tidak memberikan hasil instan? (mel2)
Kenali Dulu Efek Sampingnya
Liposuction atau operasi sedot lemak kerap dipilih sebagai
jalan pintas untuk menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak membandel di
tubuh. Tapi sebelum melakukannya, ada baiknya Anda mengetahui efek samping atau
bahaya yang mengintai setelah operasi.
Liposuction adalah prosedur pembedahan yang menggunakan
teknik hisap untuk menghilangkan lemak dari daerah tertentu di tubuh, seperti
dari perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher. Liposuction juga
membentuk (kontur) daerah-daerah tersebut.
Seperti halnya operasi besar, sedot lemak juga membawa
risiko, seperti pendarahan dan reaksi terhadap anestesi. Berikut
komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi sedot lemak,
seperti:
1. Penyimpangan kontur
Kulit Anda mungkin tampak bergelombang, berkerut, atau 'layu'
karena pembuangan lemak tidak merata, elastisitas kulit buruk dan penyembuhan
yang tidak biasa. Perubahan ini mungkin permanen. Kerusakan di bawah kulit dari
tabung tipis (cannula) yang digunakan selama liposuction dapat membuat kulit
berbintik secara permanen.
2. Akumulasi cairan
Kantong cairan sementara (seromas) dapat terbentuk di bawah
kulit. Cairan ini mungkin perlu dikeluarkan dengan jarum.
3. Mati rasa
Anda mungkin merasa mati rasa sementara atau permanen di
daerah yang dioperasi. Iritasi saraf juga mungkin terjadi.
4. Infeksi
Infeksi kulit bisa terjadi, meski hanya pada kasus-kasus
tertentu. Infeksi kulit yang parah mungkin mengancam nyawa.
5. Lubang internal
Meski jarang terjadi, kanulai yang menembus terlalu dalam
bisa menusuk organ internal. Ini mungkin memerlukan pembedahan darurat.
6. Emboli lemak
Potongan lemak yang menempel dapat melepaskan diri dan
terjebak dalam pembuluh darah, berkumpul di paru-paru atau melakukan perjalanan
ke otak dan menyebabkan emboli. Emboli lemak merupakan keadaan darurat medis.
7. Masalah ginjal dan jantung
Pergeseran tingkat cairan seperti cairan yang disuntikkan
dan disedot keluar dapat menyebabkan ginjal dan masalah jantung yang berpotensi
mengancam nyawa.
Risiko-risiko komplikasi meningkat jika ahli bedah bekerja
pada permukaan yang lebih besar dari tubuh Anda, atau melakukan beberapa
prosedur selama operasi yang sama. Pertimbangkan efek samping ini dengan baik
sebelum Anda memutuskan melakukan operasi sedot lemak. (dth/mel)
No comments:
Post a Comment