Friday, 6 March 2015

Gaya Hidup Berdampak pada Penglihatan




Lebih dari 50 persen kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Sisanya disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya perubahan gaya hidup yang memicu diabetes. Kebutaan menjadi salah satu komplikasi dari penyakit tersebut.
Bila tidak terkontrol dengan baik, diabetes mellitus atau dikenal juga dengan istilah kencing manis bisa memicu kerusakan pada pembuluh darah. Kerusakan mata yang bisa menjadi kebutaan permanen harus diwaspadai bila kerusakan pembuluh darah itu terjadi di mata.
Dalam kaitannya dengan perubahan gaya hidup, diabetes berhubungan dengan pola makan yang terlalu banyak karbohidrat dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Penyakit ini lebih banyak ditemukan di negara berkembang yang memiliki banyak fenomena 'orang kaya baru'.
Pengaruh teknologi terhadap kesehatan mata. Makin banyaknya ketergantungan manusia moderen terhadap perangkat digital seperti ponsel dan komputer memicu gangguan refraksi pada lensa mata seperti mata minus maupun mata silindris.
Gangguan refraksi ini ditemukan di semua umur, dan sekarang ini khususnya di usia sekolah. Kebiasaan-kebiasaan lama yang sebetulnya bisa melindungi mata dari kerusakan, juga mulai banyak yang ditinggalkan. Sebagai contoh, petani di desa-desa mulai jarang yang menggunakan caping (topi petani yang berbentuk kerucut) padahal benda tersebut sangat melindungi mata dari kerusakan. Caping itu bagus untuk menghalangi atau mengurangi silau, maupun paparan sinar ultraviolet. (dth/mel)


Jangan Asal Pakai Tetes Mata
Bagaimana mengenali mata merah akibat iritasi atau infeksi? Kapan boleh memakai air mata buatan? Yang jelas, pemakaian tetes mata tak boleh sembarangan.
Gangguan mata ringan hanya mengenai mata bagian putihnya saja. Bila kelopak mata bagian dalam ikut memerah, biasanya tanda terjadi infeksi. Apabila gangguan mata membuat penglihatan buram maka dianggap serius. Karena fungsi utama mata, kan, untuk melihat.
Banyak orang mengobati gangguan mata dengan tetes mata yang dijual bebas di pasaran. Tetes mata memang lebih manjur ketimbang salep atau obat oral (diminum), karena langsung bekerja pada sasaran, langsung terserap. Fungsi tetes mata sendiri memang untuk menyembuhkan penyakit mata.
Namun, pemakaian dan pemilihan tetes mata harus hati-hati. Belum tentu yang dijual di pasaran cocok karena komposisi tetes mata merek yang satu dengan lainnya berbeda-beda, tergantung fungsinya.
AIR MATA BUATAN
Selain tetes mata, di pasaran juga tersedia obat ringan berupa air mata buatan (artificial tears ). Yang satu ini aman karena fungsinya membasahi mata kering atau perih, atau mata lelah akibat terlalu lama di depan komputer atau berada di ruangan ber-AC.
Seberapa sering air mata buatan boleh dipakai? Bebas, tergantung kebutuhan. Kalau memang mata kering banget, boleh sering-sering. Air mata buatan ini bukan obat khusus, kok. Semuanya aman. Ya, seperti air mata saja.
Jika merasa ada gangguan pada mata, Fatma menganjurkan ke dokter adalah yang paling tepat. Mata merah akibat sampo, sabun atau kena kaporit usai berenang, tak perlu diobati karena bisa hilang dengan sendirinya. Atau, bisa dihilangkan dengan mengompres mata dengan air dingin.
HATI-HATI STEROID
Meski mengizinkan pemakaian tetes mata yang ada di pasaran untuk iritasi ringan, sangat tidak menganjurkan pemakaian tetes mata yang mengandung steroid tanpa rekomendasi dokter. Orang awam kadang tidak tahu, kenapa matanya merah. Kalau merah karena radang memang harus pakai steroid, tapi kalau karena infeksi, steroid malah akan membuat infeksi makin parah.
Tetes mata yang mengandung steroid memang paling bagus dan cepat membuat mata nyaman. Tapi harus konsultasi ke dokter dulu dan pemakaiannya pun tidak boleh berlama-lama karena banyak efek sampingnya dalam jangka panjang. Katarak dan glukoma bisa muncul. Bahkan, kalau terus berlanjut, penglihatan bisa rusak. (net/mel)
 

Menutup Mata Kurangi Kelelahan
Bagi Anda yang kerap menghabiskan banyak waktu di depan layar TV, komputer atau telepon, pastinya Anda tahu jika mata akan kelelahan. Untuk mengatasi kelelahan itu, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan olahraga mata.
Layaknya tubuh, mata pun harus diajak berolahraga. Sebab, olahraga mata membantu fungsi mekanik dan optik yakni dengan meningkatkan stabilitas mekanik dan memperkuat otot-otot mata.
Langkah itu bisa memungkinkan mata untuk menangkap gambar tiga dimensi yang akurat lalu menyalurkannya ke otak sehingga memungkinkan kita untuk melihat gambar. Berikut ini beberapa gerakan 'olahraga' mata yang bisa dilakukan untuk menyegarkan mata:
1. Berputar
Putarlah mata Anda searah jarum jam, kemudian berlawanan arah jarum jam. Ulangi langkah ini setiap 30 menit. Hal ini penting Anda lakukan terutama ketika Anda duduk berjam-jam di depan layar komputer atau sedang belajar dalam waktu yang lama.
2. Tutupi mata
Pejamkan mata dan tutupi dengan telapak tangan. Tekan mata dengan perlahan dan ringan, jangan terlalu menekannya. Cara ini bisa menenangkan mata yang lelah.
3. Fokus
Sekitar 30 detik, fokuskan pandangan ke objek yang jaraknya jauh dari tempat Anda. Coba untuk pertahankan fokus, kemudian berkediplah dengan cepat beberapa kali. Setelah itu, arahkan fokus ke benda di sekitarnya selama 15 detik, pertahankan fokus, lalu berkedip cepat beberapa kali. Lakukan langkah ini sepuluh kali.
Pada dasarnya, mata dirancang agar bisa bekerja dengan baik jika arah pandangan ke bawah sebesar 25 derajat. Selain itu, untuk membaca, sebaiknya jangan gunakan cahaya redup sebab bisa membuat mata makin tegang. Jika mata sudah lelah, maka Anda bisa sakit kepala terus menerus, penglihatan kabur, kelelahan, dan tidak bisa fokus pada objek.
Salah satu hal yang umumnya menyebabkan kelelahan mata adalah computer vision syndrome yakni menatap perangkat komputer, smartphone, atau video game dalam waktu yang lama. Sindrom ini mengakibatkan penurunan jumlah kedipan mata dan mata kering. (dth/mel)

No comments:

Post a Comment