Lebih Efektif pada Dewasa
Upaya pencegahan melalui imunisasi pada orang dewasa lebih
bermanfaat daripada pengobatan yang menghabiskan biaya besar.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Perhimpunan
Ahli Penyakit Dalam Indonesia Samsuridjal Djauzi, dalam seminar media terkait
imunisasi dewasa, pekan lalu, di Jakarta, mengatakan, cakupan imunisasi dewasa
masih rendah. Penyebabnya, masyarakat belum mengetahui manfaat imunisasi bagi
orang dewasa. Imunisasi dianggap hanya diperlukan anak.
”Program imunisasi dewasa belum populer karena baru masuk
Indonesia tahun 2003,” kata Samsuridjal.
Saat ini, imunisasi bagi orang dewasa yang dilakukan di
Indonesia baru imunisasi pada calon jemaah haji atau umrah serta bagi orang
yang hendak bepergian keluar negeri sesuai ketentuan negara terkait.
Menurut Samsuridjal, minimnya pelayanan imunisasi dokter
praktik umum menjadi salah satu kendala. Saat ini, 95 persen dokter praktik
umum belum melayani imunisasi. Imunisasi bagi orang dewasa juga belum menjadi
program pemerintah sehingga masyarakat harus membayar sendiri.
Anggota Satgas Imunisasi Dewasa, Iris Rengganis,
menambahkan, imunisasi memberi perlindungan dari penyakit hingga 80 persen.
Orang yang diimunisasi tidak terbebas 100 persen dari penyakit tertentu, tetapi
jika terkena tidak parah.
Vaksin yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah
hepatitis A, hepatitis B, tifoid, meningokok, dan influenza. Usia kategori
dewasa adalah 19 tahun ke atas. ”Kasus hepatitis A yang ditularkan lewat
makanan-minuman di Indonesia masih tinggi. Sangat dianjurkan orang dewasa
melakukan imunisasi ini,” katanya. (net/mel)
Jadwal Vaksinasi untuk Dewasa
VAKSINASI penting bagi siapa saja untuk mencegah diri dari
penyakit menular. Vaksinasi bagi orang dewasa juga penting diperhatikan,
mengingat ada banyak penyakit infeksi yang dapat mengancam dan menurunkan
kualitas hidup kita.
Untuk mendapatkan vaksinasi, ada sejumlah indikasi dan
jadwal yang direkomendasikan. Indikasi penggunaan vaksin pada orang dewasa
antara lain, riwayat paparan, risiko penularan, usia lanjut, imunokompromais
(orang dengan sistem imun lemah), pekerjaan, gaya hidup, dan rencana bepergian.
Menurut buku Konsensus Imunisasi Dewasa oleh Satuan Tugas
Imunisasi Dewasa Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
indikasi imunisasi dibuat lebih luas karena belum ada program imunisasi dewasa
di Indonesia yang dibiayai pemerintah.
Hepatitis A
Anda butuh vaksin ini bila Anda memiliki faktor risiko
hepatitis A atau bila Anda hanya ingin terlindungi dari penyakit ini. Faktor
risiko seperti individu yang tinggal di wilayah dengan angka kejadian hepatitis
tinggi, penderita penyakit hati, homoseksual, pengguna narkoba. Vaksin
Hepatitis A diberikan dua dosis dengan jarak enam hingga 12 bulan.
Hepatitis B
Kurang lebih indikasi pemberian vaksin ini sama seperti
indikasi hepatitis A. Faktor risiko hepatitis B cenderung tinggi pada mereka
yang rentan terpapar darah atau produk darah penderita penyakit tersebut dan
hubungan seksual dengan penderita. Vaksin ini diberikan 3 dosis dengan jadwal
0, 1, dan 6 bulan, tanpa vaksin ulangan (booster) bila vaksinasi pertama
berespons baik.
Influenza
Vaksinasi influenza dilakukan setiap tahun bagi orang dewasa
berusia di atas 50 tahun, penghuni rumah jompo dan penghuni fasilitas lain
dalam waktu lama, orang muda dengan penyakit jantung, paru kronis, penyakit
metabolisme (seperti diabetes), disfungsi ginjal, penderita HIV, dan lain-lain.
Varisela (cacar)
Vaksin terdiri dari dua dosis yang diberikan dengan jarak
empat sampai delapan Minggu. Bila Anda belum pernah mengalami cacar atau
divaksinasi cacar hanya satu dosis, temui dokter untuk lakukan vaksinasi ini.
Pertimbangan ini juga penting untuk mereka yang memiliki
pekerjaan risiko tertular dan menularkan penyakit seperti guru atau petugas
kesehatan, wanita usia subur yang belum hamil, dan mereka yang sering melakukan
perjalanan kerja dan wisata.
Tetanus dan difteri (Td)
Seluruh orang dewasa harus mendapat vaksinasi lengkap tiga
dosis seri primer dari difteri dan toksoid tetanus, dengan dua dosis diberikan
paling tidak dengan jarang empat minggu dan dosis ketiga diberikan enam hingga
12 bulan setelah dosis kedua.
Bila orang dewasa belum pernah mendapat imunisasi tetanus
dan difteri, maka diberikan seri primer diikuti dosis penguat setiap 10 tahun.
Measles, Mumps, Rubella (MMR)
Orang dewasa yang lahir sebelum 1957 dianggap telah mendapat
imunitas secara alamiah. Sementara mereka yang lahir mulai dan setelah 1957
perlu mendapat satu dosis vaksin MMR. Beberapa kelompok orang dewasa yang
berisiko terpapar mungkin memerlukan dua dosis tidak kurang dari jarak empat
minggu.
Meningokok
Vaksin ini wajib diberikan pada calon haji. Vaksin ini juga
dianjurkan untuk individu yang memiliki defisiensi imun, pasien asplenia
anatomik dan fungsional, dan pelancong ke negara yang terdapat epidemi penyakit
meningokok (misal di sub-Sahara Afrika). Pertimbangkan vaksinasi ulang setelah
tiga tahun.
Pneumokok
Vaksin ini diberikan pada orang dewasa usia di atas 65 tahun
dan mereka yang menderita penyakit kardiovaskular kronos, diabetes melitus,
alkoholik chirrosis, infeksi HIV, leukemia, penyakit limfoma Hodgkins, dan
lain-lain.
Vaksinasi ulang secara rutin pada individu imunokompeten
yang sebelumnya mendapat vaksinasi Pneumo 23 valensi tidak dianjurkan, tetapi
sevaksinasi dianjurkan jika vaksinasi sebelumnya sudah lebih dari lima tahun.
(net/mel)
Pentingnya Vaksin Influenza
Salah satu cara untuk pencegahan penularan influenza adalah
dengan menggunakan vaksin. Dewasa ini sudah tersedia vaksin influenza manusia
yang sudah digunakan secara luas di berbagai negara termasuk Indonesia. Manfaat
vaksin influenza ialah dengan menurunkan risiko penularan serta mengurangi
angka masuk rumah sakit maupun kematian.
Di beberapa negara, vaksin influenza telah menjadi program
pemerintah terutama untuk kelompok usia lanjut. Selain kelompok usia lanjut,
yang dianjurkan untuk memperoleh vaksinasi influenza adalah orang yang
mempunyai penyakit kronis, seperti orang dengan HIV/AIDS.
Untuk meningkatkan pencegahan penularan influenza,
diperlukan kerja sama dari setiap kalangan untuk membantu dari tingkat edukasi
sampai ke taraf penggunaannya. Oleh karena penggunaan vaksin ini masih dibiayai
oleh masyarakat per individu, belum termasuk program pemerintah, maka
diperlukan pemahaman masyarakat serta kemudahan untuk mendapat pelayanan vaksin
ini di rumah sakit, praktek dokter maupun unit layanan kesehatan lainnya.
Seperti juga pada anak, imunisasi dapat mencegah penularan
penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan vaksin. Vaksinasi influenza ternyata
dapat menurunkan angka kematian pada usia ianjut secara nyata. Vaksin yang
dianjurkan pada orang dewasa diantaranya adalah vaksin influenza, pneumonia,
tetanus, rubella dan sekarang juga tersedia vaksin HPV (Human Papiloma Virus).
Vaksin influenza diberikan satu tahun sekali, untuk vaksin
pneumonia lima tahun sekali. Vaksin pneumonia juga dianjurkan untuk orang usia
lanjut dan berpenyakit kronis. Vaksin tetanus dan rubela diperlukan terutama
bagi perempuan muda. Untuk mencegah kanker serviks dan penyakit lain yang
berkaitan dengan infeksi HPV, vaksin HPV adalah cara yang tepat dilakukan.
Manfaat vaksinasi pada orang dewasa belum sepenuhnya
dipahami masyarakat. Masih diperlukan sosialisasi agar imunisasi pada orang
dewasa dapat berjalan sebaik imunisasi pada anak. Dari segi biaya pun,
vaksinasi ini masih termasuk mahal, karena masyarakat masih harus membayar
sendiri dan belum ada subsidi dari pemerintah. Namun, kembali pada pentingnya
kesehatan, hal ini dapat menjadi investasi penecegahan penyakit yang sangat
bermanfaat. (bed/mel)
No comments:
Post a Comment