1.
Ganti popok secara berkala agar
kulit bayi tetap kering. Cek kondisi popok secara rutin, apalagi ketika bayi
Anda tetap tidur pulas meski popoknya dipenuhi kotoran dan air seni. Ganti
popok bayi minimal 2-3 jam sekali, sebelum atau sesudah bayi diberi ASI agar
bayi terhindar dari ruam popok.
2.
Siapkan semua dalam jangkauan
tangan Anda. Bayi sangat mudah terguling dari tempat dia diletakkan. Karena
itu, siapkan di dekat Anda: matras atau pelapis meja ganti, popok bersih
(sebaiknya lebih dari 1), kapas, baskom berisi air hangat, tisu basah, krim
anti ruam (untuk kulit sensitif), pakaian bersih, keranjang untuk meletakkan
pakaian kotor, dan handuk.
3.
Letakkan bayi secara telentang
di atas permukaan datar. Lepaskan celana bayi lalu gulung bajunya hingga ke atas
dada agar tidak terkena kotoran. Jika terkena, segera lepaskan dan letakkan di
dalam keranjang pakaian kotor. Lepaskan perekat/ ikatan popok lalu lipat ke
arah belakang hingga terlepas dengan sendirinya. Dengan demikian kotoran yang
berada di bagian dalam popok tak akan mengotori kain lain yang berada di
sekitar meja ganti.
4.
Jika kotoran terlanjur tercecer
ke bagian tubuh bayi, segera bersihkan dengan menggunakan bagian dalam depan
popok. Pegang kedua pergelangan kaki bayi dengan satu tangan lalu angkat
bokongnya kemudian gulung popok dari arah depan ke belakang dan gunakan
perekat/tali pinggang untuk menutup gulungan popok kotor tersebut. Letakkan
popok kotor di tempat yang aman dari jangkauan bayi. Setelah ia selesai buang
air besar, jaga posisi kaki agar tetap terangkat sehingga Anda dapat melihat
bagian bokong dan membersihkan sisa kotoran yang menempel di sekitarnya.
Usahakan untuk mengganti kapas atau tisu basah sesering mungkin saat
membersihkan kotoran bayi.
5.
Letakkan kembali kedua kaki
bayi kemudian bersihkan alat kelamin menggunakan kapas yang telah dibasahi
dengan air hangat. Gerakkan satu per satu kaki bayi ke arah samping kanan dan
kiri untuk memastikan bagian dalam kaki dan selangkangan bayi telah bersih.
6.
Gunakan nappy cream jika kulit
bayi cenderung sensitif untuk menjaga kelembapan kulit sehingga meminimalisir
terjadinya ruam popok. Penggunaan krim tidak perlu jika kulit bayi baik-baik
saja.
7.
Pegang kedua pergelangan kaki
bayi dan arahkan ke atas hingga bokongnya terangkat. Letakkan setengah bagian
belakang popok baru —bagian yang memiliki perekat/tali— tepat di bawah pinggang
belakang bayi kemudian letakkan kembali kedua kaki mungilnya di atas matras
meja ganti. Tarik setengah bagian depan popok dan arahkan di antara kakinya
lalu arahkan ke atas hingga mencapai perut kemudian segera rekat/ikat kedua
sisinya.
8.
Keringkan dengan menggunakan
kapas atau handuk bersih. Tunggu selama satu hingga dua menit sebelum Anda
pakaikan popok yang baru, sambil Anda usap-usap tubuhnya. Agar momen ini menjadi
pengalaman yang menyenangkan bagi bayi.
9.
Pastikan posisi popok menutupi
bagian bokong dan alat kelamin dengan sempurna. Periksa pula perekat
pinggangnya, usahakan tidak terlalu kencang atau terlalu longgar. Cara
memeriksanya: masukkan dua jari Anda —jari telunjuk dan jari tengah— di antara
popok dan perut bayi. Jika jari Anda muat, tandanya popok tersebut pas dengan
tubuh bayi.
10.
Setelah selesai, letakkan bayi
di tempat yang aman. Masukkan popok kotor ke dalam keranjang dan cucilah tangan
menggunakan sabun dengan air mengalir, bahkan jika perlu gunakan cairan
antiseptik. (abn/mel)
No comments:
Post a Comment