Siapa
yang tidak kenal dengan pepatah “tak kenal maka tak sayang”? Eh, maksudnya “mencegah
lebih baik daripada mengobati”? Eh, oke, karena kadung ditulis, kedua pepatah
tersebut kita pakai!
Nah,
sudah kenalkah kalian dengan dental floss? Itu lho, semacam benang yang
digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi. Gigi kita kan jumlahnya banyak dan
berjajar-jajar. Ada yang berjajarnya rapi, ada yang acak-acakan. Nah, baik yang
rapi maupun yang acak-acakan pasti ada sela diantara gigi-gigi itu. Bayangkan
jika ada sisa makanan yang menumpuk di sela-sela itu, maka lambat laun akan
semakin banyak dan bisa mengeras, menjadi karang gigi. Dental floss bisa dibeli
di apotek. Di toko biasa sepertinya belum ada.
Lho, aku kan
sudah sikat gigi setiap hari, apa masih kurang?
Sikat
gigi seringkali tidak mampu menjangkau bagian-bagian yang sulit. Dan jika berkumurnya
kurang bersih bisa membuat sisa kotoran menyelip di sela gigi. Berkumur dengan
obat kumur tertentu bisa juga membantu, tetapi tetap saja berpeluang
meninggalkan sisa kotoran.
Memakai
kawat gigi juga memicu penumpuknya kotoran
Nah,
di situlah fungsinya dental floss ini. Dengan pemakaian setiap hari, maka gigi
kita akan lebih bersih. Tidak ada kotoran yang mengendap, dan artinya semakin
kecil pula peluang terbentuknya karang gigi.
Bagaimana
cara memakai dental floss?
Cara
menggunakan dental floss adalah dengan memegang kedua ujungnya dengan jari
jemari, lalu menyisir satu per satu sela-sela gigi. Lakukan aktifitas itu di
depan cermin. Setelah semuanya disisir, barulah berkumur hingga bersih.
Karang
gigi-ku terlanjur banyak, apa cukup dengan dental floss?
Kalau
karang gigi terlanjur menumpuk, maka tidak ada cara lain untuk membersihkannya
selain pergi ke dokter gigi. Jangan berusaha membersihkan sendiri dengan silet
atau benda tajam yang lain karena bisa sangat berbahaya!
Dokter
gigi punya peralatan khusus untuk membersihkan karang gigi. Dengan alat
tersebut karang gigi yang terlanjur mengeras bisa dibersihkan hingga tuntas.
Biasanya akan terjadi sedikit pendarahan pada gusi, tetapi itu normal dan tidak
menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan. (atk/mel)
No comments:
Post a Comment