Namun
beberapa wanita tidak cukup memproduksi ASI, tidak memiliki waktu karena
bekerja seharian penuh, memiliki masalah kesehatan atau kendala lain sehingga
tidak bisa memberikan ASI secara memadai. Untuk itu, pemberian susu formula
tidak terelakkan. Bila Anda termasuk dalam kelompok tersebut, berikut adalah
tips pemberian susu formula yang perlu Anda perhatikan:
1. Pilih
produk sesuai usia
Hal
yang terpenting adalah memastikan kesesuaian produk dengan usia anak Anda.
Setiap susu formula memiliki nutrisi dengan komposisi yang disesuaikan dengan
usia anak. Jangan sekali-kali memberikan susu sapi biasa ke bayi. Susu itu
tidak dianjurkan karena tidak memiliki unsur-unsur nutrisi yang tepat untuk
bayi dan dapat memicu masalah pencernaan.
Ada
banyak jenis susu formula di pasaran. Sejauh ini yang paling populer dan
mungkin yang terbaik adalah susu formula yang terbuat dari susu sapi. Bagi bayi
yang memiliki intoleransi laktosa, susu formula berbasis kedelai dan susu
kambing bisa menjadi pilihan. Ada banyak merek yang tersedia di pasaran dan
semua merek tunduk pada aturan dan pengawasan pemerintah (BPOM). Jadi, Anda
tidak perlu khawatir dengan kandungannya. Kenyataannya, penelitian menunjukkan
bahwa tidak banyak perbedaan kandungan nutrisi antar produk susu formula, yang semuanya
dibuat menyerupai kandungan gizi pada ASI. Perbedaan antar produk biasanya
terletak pada kadar gula, protein dan lemak. Semua susu formula bayi diperkaya
dengan zat besi (untuk mencegah anemia) dan vitamin D (untuk mempromosikan
pertumbuhan tulang). Beberapa susu formula juga dilengkapi dengan DHA dan ARA,
yang ditemukan dalam ASI dan diperkirakan membantu pertumbuhan otak bayi.
2.Ikuti
dosis yang dianjurkan
Jangan
memberikan lebih atau kurang dari takaran yang ditunjukkan pada kemasan susu.
Susu yang terlalu encer akan membuat bayi cepat lapar kembali, dan bila terlalu
kental dapat menyulitkan pencernaannya. Selalu gunakan sendok takar yang
disertakan dalam kemasan. Takaran satu sendok adalah satu sendok penuh yang
diratakan.
3.
Perhatikan kebersihan
Rebuslah
dengan air mendidih botol, cincin dan dot susu yang sudah dicuci sebelum digunakan kembali. Selalu gunakan air
matang yang hangat untuk mencampur susu. Susu formula yang berada lebih dari
satu jam pada suhu kamar tidak boleh diberikan kepada bayi Anda. Susu formula
tidak steril, dan bakteri dapat bertahan hidup dalam susu meskipun Anda
menggunakan air steril untuk mencampurnya. Di suhu ruangan, bakteri itu akan berkembang biak dengan cepat. Bahkan
jika Anda menyimpan susu formula di lemari es, bakteri dapat berkembang dalam
beberapa jam. Anak Anda dapat mengalami infeksi perut bila meminumnya.
4. Jangan
menjadwalkan pemberian susu
Nafsu
makan bayi Anda bervariasi dari hari ke hari dan bulan ke bulan, jadi biarkan
dia mengatur waktu makannya sendiri. Bayi Anda akan meminta susu sesering yang
dia perlukan, selama Anda memahami dan menanggapi isyaratnya. Ketika bayi Anda
baru lahir, dia akan minum sedikit tetapi sering, sehingga pemberian botol
dilakukan setiap dua atau tiga jam sekali. Semakin besar, semakin besar porsi
untuk setiap pemberian sehingga frekuensinya berkurang. Sebagai aturan umum,
bayi Anda membutuhkan antara 150 ml dan 200 ml susu formula per kilogram berat
tubuhnya per hari. Jadi, jika bayi Anda beratnya 5 kg, dia akan membutuhkan antara
750 ml dan 1.000 ml susu formula selama periode 24-jam untuk memuaskan rasa
laparnya.
5. Berikan
susu formula seperti memberikan ASI
Terutama
pada bayi di bawah enam bulan, pemberian susu formula sebaiknya dilakukan
seperti halnya memberikan ASI, yaitu dengan menggendong. Jaga kontak mata dan
kontak kulit Anda, dan berbicaralah dengannya. Kedekatan dengan ibu adalah
”makanan batin” yang sangat dibutuhkan untuk perkembangannya.
6.
Perhatikan saat pemberian susu
Miringkan
botol sedikit sehingga ujung dot selalu penuh dengan susu, bukan udara. Anda
akan melihat gelembung-gelembung di dalam botol saat bayi Anda mengisap. Dia
mungkin mengisap dengan kuat lalu beristirahat di antaranya. Istirahat itu
memberinya waktu untuk merasakan apakah sudah kenyang atau belum. Jika Anda
mendengar suara bising ketika bayi Anda minum, mungkin terlalu banyak udara di
botolnya. Periksalah apakah dot susu sudah terpasang dengan kencang dan posisi
botol tidak terlalu miring. (net/mel)
No comments:
Post a Comment