Thursday, 19 March 2015

Tips sebelum Memasang Kawan GIGI/Behel




Kawat gigi atau behel (dalam bahasa belanda) atau braces dalam bahasa inggris, merupakan trend terbaru yang menjangkit di tengah remaja Indonesia. Awalnya kawat gigi atau lebih sering di sebut behel merupakan salah satu alternative untuk mengatasi pola gigi yang tidak rata atau menumpuk. Pola gigi yang tidak rata menyulitkan kita dalam membersihkan sisa-sisa makanan dalam sela-sela gigi yang tersembunyi, untuk memperbaiki mekanisme mengunyah, pencernaan, pengucapan dalam bertutur. Pola gigi juga akan menimbulkan kurangnya percaya diri saat bertemu dengan orang-orang baru di kehidupan kita.

Namun belakangan penggunaan behel tidak berdasarkan permasalahan yang terjadi pada gigi melainkan hanya untuk menunjang penampilan (gaya-gayaan) yang mestinya tidak perlu dilakukan. Mengapa hal itu di rasa tidak perlu ? karena memakai behel itu perlu melakukan perwatan lebih, pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Berikut akan di jelaskan beberapa tips atau bahan pertimbangan sebelum memutuskan menggunakan behel:

Ketahui tujuan, sesuaikan dengan efek yang akan timbul
Anda bermasalah dengan pola gigi yang tidak teratur atau hanya untuk ikut trend? pertanyaan ini penting karena jawaban pertanyaan ini akan menganalisa manfaat dan resiko yang akan timbul saat anda memakai behel. Benar, tidak aka nada yang mempermasalahkan jika anda memutuskan menggunakan kawat gigi atau behel sebagai trend,  tapi jika iya. Anda harus mengetahui efek negative yang akan timbul Bahaya atau efek buruk yang muncul setelah memasang behel diantaranya, kawat gigi bisa merusak posisi gigi. Tulang yang memegang gigi akan rusak dan bisa membuat gigi goyang. Hal ini merupakan kerugian besar yang tidak bisa dibayar, karena gigi kalau sudah goyang tidak bisa dicekat lagi. Beberapa  efek lain yang di timbulkan yaitu, rasa sakit ketika pertama kali menggunakan behel. Lubang gigi dan karang gigi akan cepat terjadi karena tidak menyikat menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut. Belum lagi efek pada jariangan lunak, terutama pada gusi bibir dan pipi lebih mudah timbul radang gusi dan sariawan. 
   
Ketahui cara penggunaan atau pemasangan
Jangan asal memilih dokter, dari pengamatan saya, di Indonesia banyak praktik pemasangan behel yang ilegal termasuk teman saya sendiri melakukan itu. Ilegal disini dimaksudkan praktik pemasangan behel oleh orang yang baru belajar (bukan dokter gigi) memasangkan behel dan berani membuka praktik dengan biaya yang murah. Perlu anda ketahui juga memasang behel tidak semudah yang anda pikirkan karena memasang behel yang benar memerlukan proses pemeriksaan, foto susunan gigi dan cetakan gigi pasien untuk mengetahui posisi gigi yang memang betul perlu perbaikan. Perlu diperhatikan memasang behel harus dilakukan oleh ahlinya agar tidak menimbulkan efek samping. Pastikan anda memasang behel kepada ahlinya yaitu dokter gigi tertentu yang bisa memasangkan behel yaitu spesialis orthodonti.

Mengetahui jenis behel
Ada berbagai jenis behel ada yang terbuat dari metal, clear atau transparan yang berwarna seperti warna gigi. Untuk clear, bahannya bisa terbuat dari composite, porselin, atau plastik. Perawatan orthodontik dapat dilakukan dengan alat lepasan (removable appliance), alat cekat (fix appliance) maupun kombinasi. (int/mel)

No comments:

Post a Comment