Perbedaan mentega dan margarin terletak pada bahan bakunya.
Mentega dibuat dari lemak hewan dan memiliki kandungan kolesterol diet maupun
lemak jenuh yang tinggi. Sedangkan margarin biasanya terbuat dari lemak nabati
dan kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit daripada mentega.
Mentega dan margarin mengandung jumlah kalori yang kurang
lebih sama (sekitar 600 kalori per satu sendok makan). Namun, mentega
mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Kedua elemen tersebut dapat menempatkan
Anda pada risiko penyakit jantung.
Berbeda dengan margarin yang dibuat dari minyak nabati
sehingga kandungan lemak jenuhnya lebih rendah dan (kebanyakan) tidak
mengandung kolesterol.
Ada alternatif lain selain mentega dan margarin, yakni
menggunakan minyak kanola atau zaitun. Bisa juga memilih produk olesan lain
yang diperkaya dengan sterol dan stanol dari tumbuhan yang berfungsi menghambat
produksi kolesterol dalam tubuh, seperti yang terdapat pada selai kacang.
Banyak orang lebih memilih mentega daripada margarin karena
aroma mentega lebih menggoda. Pengguna mentega pun rela mengonsumsinya
banyak-banyak karena rasanya yang sedap di lidah. Demi kesehatan, sebaiknya
Anda mulai membatasi konsumsi mentega dan gunakanlah bahan olesan yang lebih
sehat. (mel2)
Cara Membedakannya
Sekedar info untuk pecinta masak-memasak terutama yang
membutuhkan margarine, mentega, dan butter sebagai bahan utamanya. Mungkin bagi
yang baru memulai atau yang masih baru belajar belum tau perbedaan
masing-masing bahan tersebut dan menganggapnya sama saja, namun jangan salah
ketiga bahan tersebut ternyata berbeda satu sama lain, dan jika salah
memakainya juga akan berakibat tidak bagus untuk hasil masakan (kue) anda. Nah
bagaimana cara membedakan magarine, mentega dan butter, mari kita ulas satu per
satu dari bahan-bahan tersebut.
Margarine
Magarine terbuat atau berbahan dasar minyak/lemak
tumbuh-tumbuhan (nabati), memiliki
texture yang lebih padat atau kaku, stabil di suhu ruang (tidak mudal meleleh),
warna lebih kuning daripada mentega. Karena terbuat dari minyak/lemak nabati
dalam vegetables oil terkandung jumlah monounsaturated – dan polyunsaturated
fats yang lebih banyak dibandingkan saturated fats-nya (13-15 % saturated dan
85-87 % percent unsaturated fats). Lemak jenuh/saturated fats dalam
daging-dagingan dan fatty dairy products diindikasikan akan menaikkan “bad”
kolesterol (LDL cholesterol) dan menurunkan “good” colesterol (HDL
cholesterol). Nah polyunsaturated fats yang “umumnya” ditemukan di vegetable
oils seperti di minyak jagung ato soy oil itu LDLs nya rendah tapi HDLs nya
juga rendah. Karenanya biasanya yang dianjurkan, kita mencari jenis
minyak-minyakan yang dapat merendahkan LDL dan menaikkan HDL. Margarine di
pasaran indonesia tersedia dalam merek Blue Band, Simas.
Mentega
Mentega berbahan dasar lemak hewan (hewani), berstexture
sangat lembut di suhu ruang, beraroma wangi susu, mudah meleleh di suhu hangat.
Warna kuning pucat (lebih muda dibanding margarine). Mentega biasanya
mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat. Margarin biasanya diperkaya
dengan vitamin A dan beberapa vegetables oil adalah sumber vitamin E. Semua
jenis fat baik dari margarin, mentega maupun minyak tumbuhan biasanya oleh ahli
nutrisi tetap didefinisikan sebagai produk berkalori tinggi. Karenanya
dianjurkan untuk seminimal mungkin dikonsumsi. Baik mentega, margarin dan minyak
100% energinya berasal dari fat (1 sdm -14 gr biasanya mengandung 11 gr lemak
(1 gr fat menghasilkan ca. 9 kalori). Beberapa produsen margarin dan butter
juga ada yang memodifikasi sedemikian rupa sehingga tercipta produk yang agak
‘rendah kalori’. Di indonesia mentega dipasarkan dengan merk Orchid, Wysman,
Elle & Vire.
Butter
Butter berbahan dasar cream (susu). Biasanya kandungannya
hanya cream dan salt (untuk salted butter). Karena bahan dasarnya cream, maka
bila disimpan lama di suhu ruang akan lumer.
Kelebihan dan kekurangan margarine dan mentega sebagai bahan
dasar untuk membuat kue adalah Magarine : aroma tidak seenak aroma mentega
namun mepunyai daya emulsi yang bagus yang membuat tekstur kue menjadi lebih
bagus.
Mentega : aroma mentega lebih enak, namun teksturnya terlalu
lembut, dan daya emulsifnya juga kurang baik sehingga tekstur kue kurang padat
atau rapuh.
Dalam prakteknya orang mencampurkan kedua bahan tersebut
dengan perbandingan 1:1 agar medapatkan aroma mentega yang enak sekaligus mendapatkan
tekstur kue yang bagus dari margarine.
Nah sekarang sudah jelas kan masing-masing perbedaan,
kelebihan dan kekurangan bahan dasar membuat kue ini. Nah jangan sampai anda
salah menggunakan jika anda tidak ingin kue yang anda buat tidak sesuai dengan
keinginan anda. (rmi/mel)
No comments:
Post a Comment