GORENGAN merupakan makanan yang membuat banyak orang
ketagihan sekaligus waswas. Rasanya yang enak selalu menggoda siapa pun. Namun,
gorengan selalu menjadi makanan yang ”dituduh” tidak sehat. Bagi mereka yang
menjalani program diet sehat, menu makanan yang digoreng selalu dibuang dari
daftar makanan.
Gorengan tidak selalu berbahaya bagi tubuh. Dalam gorengan,
terdapat kandungan kolesterol dan lemak. Sejatinya, dua zat itu dibutuhkan
tubuh.
Lemak berguna untuk pembentukan energi dalam tubuh,
sedangkan kolesterol berguna untuk pertumbuhan jaringan otak. Tidak benar jika
kita benar-benar anti pada gorengan.
Masalah muncul jika gorengan dikonsumsi berlebihan.
Idealnya, jumlah minyak yang masuk ke tubuh tidak boleh lebih dari 6 sendok
teh. Satu buah gorengan jenis apa pun memiliki daya serap minyak rata-rata 1
sendok teh. Dengan kata lain, jumlah gorengan yang dikonsumsi tidak boleh lebih
dari 6 buah dalam sehari.
Jika gorengan dikonsumsi berlebihan, tentu masalah kesehatan
akan muncul. Yang paling sering dikenal adalah kolesterol tinggi. Kadar
kolesterol yang tinggi akan menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran
darah ke otak. Tersumbatnya pembuluh darah akan mengakibatkan pikun, darah
tinggi, dan akhirnya stroke.
Bukan hanya pada makanan atau gorengan, kualitas minyak yang
digunakan untuk menggoreng juga berpengaruh pada kesehatan. Orang sering
menggunakan minyak goreng berkali-kali demi menghemat minyak. Minyak yang
demikian kerap disebut minyak jelantah. Padahal, minyak jelantah mengandung
zat-zat yang bersifat racun bagi tubuh.
Karbon monoksida merupakan salah satu zat beracun yang bisa
diikat minyak. Bayangkan jika minyak yang mengandung zat beracun tersebut
digunakan untuk menggoreng. Sudah pasti apa pun yang digoreng dalam minyak itu
mengandung racun.
Jika sampai termakan, zat-zat racun tersebut akan bercokol
di organ-organ dalam tubuh. Itulah yang menjadi cikal bakal timbulnya kanker.
Selain minyak, pembungkus gorengan patut diwaspadai.
Biasanya, para pedagang gorengan akan menggunakan pembungkus berupa koran atau
plastik. Keduanya merupakan bahan yang berbahaya.
Minyak pada gorengan, yang zat lemaknya sudah terlepas, akan
mengikat zat lain dari koran dan plastik. Dari koran, minyak akan mengikat zat
karbon yang berasal dari tinta koran.
Untuk plastik, minyak akan mengikat zat dari bahan vinil
pada plastik. Karbon dan vinil yang masuk ke tubuh juga akan meningkatkan
potensi terkena kanker. (len/c6/dos/jpnn/mel)
No comments:
Post a Comment