Diet
banyak jenisnya saat ini. Namun yang paling populer adalah diet rendah lemak
dan rendah karbohidrat. Kedua jenis diet ini diklaim dapat menurunkan berat
badan dengan efektif.
Dilansir
dari appforhealt.com, diet rendah lemak mempunyai komposisi yaitu lemak
20persen, karbohidrat 60persen, dan protein 20persen. Sedangkan diet rendah
karbohidrat komposisinya adalah protein 30persen, karbohidrat 10 persen, dan lemak
60persen. Karena komposisi tersebut makan muncullah perdebatan, manakah
diantara kedua jenis diet tersebut yang terbaik?
Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa diet rendah lemak paling sedikit membakar
timbunan kalori dan diet ini memainkan perubahan hormon yang memicu rasa lapar
kita. Sedangkan diet rendah karbohidrat mampu membakar sekitar 325 kalori per
hari, jumlah yang lebih banyak daripada diet rendah lemak. Namun diet rendah
lemak meningkatkan peradangan dan kortisol yang dapat memicu resiko penyakit
jantung dan penyakit kronis lainnya.
Walaupun
dapat menurunkan berat badan, kedua jenis tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu Anda harus bijak untuk menentukan
manakah yang paling baik untuk Anda. (mds/mel)
Mitos
dan Fakta Seputar Karbohidrat
Mitos: Tubuh
bisa langsing biarpun Anda mengonsumsi banyak kalori asalkan bukan karbohidrat.
Fakta: Mereka yang berhasil menurunkan berat badan dengan mengurangi kalori dari karbohidrat akan memasukkan kalori lebih sedikit ke dalam tubuhnya. Jadi, yang penting bukan saja mengurangi karbohidrat, tapi jumlah kalori keseluruhan perlu dipertimbangkan.
Mitos: Mengurangi makanan sumber karbohidrat berarti mengurangi pemasukan kalori.
Fakta: Protein juga mengandung kalori (4 kkal/gram), lebih sedikit ketimbang karbohidrat (5 kkal/gram). Bila Anda mengganti jumlah karbohidrat dengan kacang yang banyak lemaknya misalnya, berarti Anda makan lebih banyak kalori, karena kalori lemak lebih tinggi (9 kkal/gram). Jadi, Anda perlu tetap membaca tavel dan menghitung kalori keseluruhan.
Mitos: Dengan jumlah kalori yang sama, lemak lebih mengenyangkan ketimbang karbohidrat.
Fakta: Lemak merupakan sumber makanan yang paling tidak mengenyangkan. Dari penelitian diketahui bahwa sumber makanan yang paling lama mengenyangkan adalah protein. Disusul dengan bahan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti buah, sayur, ubi, kentang, jagung, dan beras. Lemak itu padat gizi, sehingga sedikit saja tinggi sudah tinggi kalorinya. Bila Anda makan kacang mede 100 kalori di perut hanya menempati pojok kecil lambung. Tapi 100 kalori buah apel, bisa jadi akan menempati seperempat lambung Anda. (psn/mel)
Fakta: Mereka yang berhasil menurunkan berat badan dengan mengurangi kalori dari karbohidrat akan memasukkan kalori lebih sedikit ke dalam tubuhnya. Jadi, yang penting bukan saja mengurangi karbohidrat, tapi jumlah kalori keseluruhan perlu dipertimbangkan.
Mitos: Mengurangi makanan sumber karbohidrat berarti mengurangi pemasukan kalori.
Fakta: Protein juga mengandung kalori (4 kkal/gram), lebih sedikit ketimbang karbohidrat (5 kkal/gram). Bila Anda mengganti jumlah karbohidrat dengan kacang yang banyak lemaknya misalnya, berarti Anda makan lebih banyak kalori, karena kalori lemak lebih tinggi (9 kkal/gram). Jadi, Anda perlu tetap membaca tavel dan menghitung kalori keseluruhan.
Mitos: Dengan jumlah kalori yang sama, lemak lebih mengenyangkan ketimbang karbohidrat.
Fakta: Lemak merupakan sumber makanan yang paling tidak mengenyangkan. Dari penelitian diketahui bahwa sumber makanan yang paling lama mengenyangkan adalah protein. Disusul dengan bahan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti buah, sayur, ubi, kentang, jagung, dan beras. Lemak itu padat gizi, sehingga sedikit saja tinggi sudah tinggi kalorinya. Bila Anda makan kacang mede 100 kalori di perut hanya menempati pojok kecil lambung. Tapi 100 kalori buah apel, bisa jadi akan menempati seperempat lambung Anda. (psn/mel)
No comments:
Post a Comment