MEMAKAN makanan
cepat saji, memiliki efek samping dan bahaya. Orang yang banyak mengonsumsi
makanan cepat saji cenderung memiliki kadar phthalates (zat kimia) dalam air
seni mereka, dari 24 persen menjadi 40 persen lebih tinggi dibandingkan orang
yang jarang melahap makanan fast food.
“Kami
menemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara jumlah makanan cepat
saji dikonsumsi dan tingkat dua phthalates tertentu yang ditemukan dalam tubuh,”
kata penulis studi, Dr. Ami Zota, seperti dilansir laman Health, Senin (9/5).
Hanya
saja, studi ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat antara makanan cepat
saji dan paparan phthalate. Banyak industri menggunakan bahan kimia ini, untuk
membuat plastik fleksibel. Dapat ditemukan dalam berbagai macam kemasan makanan
dan mesin pengolahan makanan.
“Ada
kekhawatiran bahwa phthalates bisa memengaruhi perkembangan sistem reproduksi
laki-laki,” kata Zota.
Bahan
kimia ini juga telah memengaruhi kecacatan dalam kasus kelahiran, masalah
perilaku anak-anak dan penyakit kronis anak-anak seperti asma.
“Kedua,
phthalates bisa masuk ke makanan cepat saji selama pengolahan makanan,” kata
profesor kebidanan, ginekologi dan ilmu reproduksi dengan departemen kedokteran
preventif di Mount Sinai Icahn School of Medicine, di New York City, Shanna
Swan.
“Bahan
kimia ini juga bisa larut ke dalam makanan dari kemasan di mana ia disimpan,
baik sebelum memasak dan ketika disajikan,” imbuh Zota.
Untuk
mengurangi phthalates, dia menyarankan untuk meminimalkan mengonsumsi makanan
olahan di restoran cepat saji. (fny/chi/jpnn/rio)
No comments:
Post a Comment