Saat berpuasa, berarti pola makan berubah.
Dari semula makan besar tiga kali pada pagi, siang, dan malam, menjadi dua kali
makan saat sahur dan berbuka. Tapi, bukan berarti apa yang dimakan menjadi
berubah. Asupan makan kala berpuasa harus tetap memenuhi gizi seimbang.
Jika dulu disebut dengan empat sehat lima
sempurna, yaitu melibatkan sayur, buah, dan susu, makanan-makanan ini juga
tetap harus dikonsumsi saat Ramadhan. Buah ini sering dilupakan dikonsumsi
masyarakat Indonesia. Buah banyak mengandung zat gizi mikro yang dibutuhkan
oleh tubuh. Buah banyak mengandung antioksidan yang berguna untuk menjaga daya
tahan tubuh.
Ini penting karena biasanya stamina tubuh
menurun ketika berpuasa. Buah menjadi pencegah penurunan stamina dan membuat
tubuh tak mudah terkena penyakit. Buah juga banyak mengandung cairan dan serat.
Cairan mutlak diperlukan oleh tubuh karena 80 persen bagian dari tubuh terdiri
atas air. Cairan yang terkandung dalam buah ini bisa menjadi pelengkap
kebutuhan cairan dari asupan lain, seperti air putih, misalnya.
Zat mikro lainnya yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh dan harus melalui asupan makanan karena tubuh tak bisa membuatnya
sendiri adalah vitamin. Buah, tentu kaya akan vitamin, utamanya vitamin A,C,
dan E. Juga, kaya akan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu asam folat dan
zink.
Kala berpuasa, buah sebaiknya selalu ada
kala berbuka dan sahur. Tapi, jenis buah yang dimakan berbeda. Ketika berbuka
puasa, disarankan untuk menghindari mengonsumsi buah-buahan yang asam karena
akan membuat perut sakit akibat peningkatan asam lambung, padahal 14 jam lalu
lambung kosong karena tak makan dan minum selama puasa.
Kala berbuka disarankan untuk menyantap
buah-buahan yang manis. Indeks glikemik, yaitu kemampuan makanan untuk
meningkatkan kadar gula dalam darah pada buah diperlukan agar bisa dengan cepat
memulihkan tenaga, mengembalikan energi setelah 14 jam berpuasa. Nanas, pepaya,
pisang, mangga, dan kiwi bisa menjadi pilihannya.
Hal yang perlu diingat adalah perlunya
mengonsumsi beragam macam buah, jangan satu jenis saja. Karena, dengan makan
buah berbagai variasi, bisa saling melengkapi kekurangan yang ada pada satu
jenis buah.
Satu jenis buah banyak mengandung zat mikro
yang berbeda-beda dan tidak bisa digantikan dengan suplemen vitamin, misalnya,
karena suplemen hanya mengandung satu macam vitamin di dalamnya.
Ketika sahur, ia menyarankan agar banyak
mengonsumsi makanan berkarbohidrat, utamanya yang mengandung karbohidrat
kompleks. Buah juga ada yang mengandung karbohidrat kompleks. Buah yang tepat dikonsumsi
saat sahur adalah yang banyak mengandung serat karena akan membantu tubuh tidak
merasa cepat lapar dan metabolisme tubuh akan terjaga tetap sehat. (net/mel)
No comments:
Post a Comment