Sunday, 25 January 2015

Mendorong Perkembangan Anak




Memasuki tahun ketiga, balita akan terlihat mulai lincah bergerak. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya kemampuan motorik mereka. Mereka akan cenderung menyalurkan energi yang mereka miliki dengan melakukan aktivitas-aktivitas fisik seperti berlari-lari, memanjat, melompat, dsb. Dengan adanya kebutuhan untuk penyaluran energi serta keinginan anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya, maka tidak heran jika mereka ingin menjelajah lingkungannya, termasuk yang ada di luar rumahnya. Dengan bermain di luar, tidak jarang mereka akan menemukan hal baru dan menarik untuknya, yang dapat menjadi sarana baginya untuk belajar banyak hal seperti hukum-hukum alam dan pengetahuan-pengetahuan tentang lingkungan sekitarnya.
Selain itu, bermain di luar juga dapat memberi kesempatan pada anak untuk relaksasi atau keluar dari suasana atau situasi rutin sehari-hari di dalam rumah, yang sangat berguna dalam mengatasi kejenuhan dan penurunan semangat anak dalam beraktivitas.
Manfaat lain yang dapat diperoleh anak dari bermain di luar adalah anak akan memiliki kesempatan untuk belajar ketrampilan sosial seperti berkenalan dengan orang /anak lain, berkomunikasi, dan menjalin hubungan interpersonal secara lebih akrab.
Selain itu dengan bermain di luar bersama anak-anak lain, anak dapat merasakan nikmatnya sebuah pengalaman bersama-sama seperti bermain kejar-kejaran, bermain sepeda, menari dan bernyanyi bersama dengan iringan musik, berjalan-jalan di taman memperhatikan aneka bentuk dan warna bunga atau hewan-hewan yang ada di sekitar, dan banyak lagi. Dengan adanya pengalaman-pengalaman tersebut, akan dapat memberikan perasaan bahagia pada anak. Perasaan bahagia pada anak ini amat penting dalam mendorong perkembangan yang optimal pada diri anak. Baik dalam hal perkembangan sosial, motorik, emosi maupun perkembangan kecerdasannya.
Melihat adanya berbagai manfaat dari kegiatan bermain di luar pada anak, maka perlu kiranya anak diberi kesempatan untuk bermain di luar. Namun demikian, mengingat usia anak yang masih kecil, maka sebagai orangtua atau orang yang dekat dengannya, hendaknya kita tetap mengawasi atau memperhatikan keamanan anak saat bermain di luar. Misalnya jangan sampai anak bermain di jalan raya yang ramai, bermain api atau bahan-bahan kimia yang berbahaya, serta memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya atau hal-hal lain yang berbahaya seperti perkelahian dengan temannya sendiri yang berpotensi untuk mencederai fisik maupun perasaan anak.
Selain itu bimbingan dan pengarahan pada anak juga diperlukan pada saat anak bermain di luar sehingga kita dapat memastikan bahwa anak berada dalam lingkungan yang dapat memberikan rangsangan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukannya. Apabila kondisi memungkinkan, sesekali ada baiknya orangtua membawa anak mengunjungi tempat/kelompok bermain yang mempunyai sarana khusus untuk anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan dan tempat-tempat memanjat agar aktivitas anak dapat lebih bervariasi.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah memastikan tersedianya asupan gizi yang cukup bagi anak, mengingat aktivitas bermain di luar rumah, memerlukan energi yang cukup besar. Sebagai orang tua hendaknya juga mengingatkan anak untuk tetap menjaga keseimbangan antara bermain, istirahat dan makan. Orang tua perlu membatasi waktu bermain anak agar anak tidak kelelahan, yang dapat menurunkan daya tahan tubuhnya dan berakibat anak menjadi sakit.
Dalam bermain di luar rumah, perlu juga diajarkan kepada anak beberapa aturan-aturan dan disiplin-disiplin yang konsisten sehingga mudah bagi anak untuk membedakan mana yang boleh dan tidak. Ia perlu mengenal dan mengikuti norma dan nilai-nilai yang berlaku bukan hanya dalam keluarganya tetapi juga dalam masyarakat sekitarnya. (snt/mel)

No comments:

Post a Comment