Selain putus cinta, hal apa yang membuat
perempuan galau setengah mati? Jawabannya jerawat. ”Benda” kecil di wajah itu
dapat meruntuhkan kepercayaan diri seseorang. Sebagian memilih cara instan
dengan menutupinya sedemikian rupa. Sebagian lain akan mengobatinya hingga
wajah mulus.
Banyak yang bilang bahwa jerawat akan
hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun, di beberapa kasus, jerawat
terus muncul pada interval tertentu. Pada tiap-tiap orang, tingkat keparahan
jerawat pun tak sama. Ada yang jerawatnya sekadar bintil merah, lalu menghilang
sendiri. Ada pula yang jerawatnya terus membesar, bahkan bernanah.
Dokter Leni Kumalasari menerangkan, ada
tiga grade jerawat. Pada derajat pertama, ada comedonal acne. Grade kedua
disebut comedo papular pustular. Pada derajat kedua itulah, mulai terjadi
peradangan ringan. Penyebabnya, ada sumbatan pada pori-pori sehingga
mempermudah bakteri tumbuh dan berkembang biak. Bila tidak segera diatasi,
peradangan lebih parah serta bernanah. Kondisi itu dikategorikan jerawat
derajat ketiga. Bila jerawat meluas ke seluruh wajah, disebut acne conglobata.
Pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan
faktor pemicu jerawat. Dokter sekaligus clinic director The Emdee Skin Clinic
Surabaya itu menjelaskan, ada beberapa faktor pemicu jerawat. Antara lain,
faktor hormonal, stres, debu, serta makanan. Faktor hormonal umumnya berkaitan
dengan usia pubertas. ”Pemakaian obat-obat topical, oral, maupun suplemen yang
kurang tepat rentan memicu jerawat,” tutur ibu dua anak tersebut. Selain itu,
kosmetik yang tidak tepat dapat memicu timbulnya jerawat.
Ada satu kebiasaan yang berdampak jerawat
meradang. Yakni, memencet, mengorek, atau mengeluarkan isi jerawat sendiri.
”Faktor kebersihan tangan yang digunakan untuk menghilangkan jerawat ikut
berpengaruh atas terjadinya infeksi,” ungkap dr Astie Young dipl Cidesco,
direktur Metamorphosis Institute Surabaya.
Ada cara yang simpel agar tidak mudah
berjerawat. Yakni, jaga kebersihan kulit wajah. ”Bersihkan wajah secara teratur
dengan memakai sabun yang sesuai kondisi kulit,” jelas Leni.
Kalaupun jerawat tetap muncul, ada upaya
tambahan yang bisa dilakukan. Biasanya, facial disarankan untuk jangka waktu
dua minggu sekali. Tapi, jika wajah penuh jerawat, komedo, dan tergolong
berminyak, facial bisa dilakukan seminggu sekali. Sebaliknya, jika kebersihan
kulit wajah terjaga, sah-sah saja facial sebulan sekali.
Khusus jerawat yang meradang parah, mungkin
dibutuhkan obat-obatan untuk mengatasinya. Terapi, pilihan lain, menurut Leni,
meliputi peeling sesuai dengan kondisi kulit serta light/laser untuk mengurangi
peradangan.
Astie menambahkan, jerawat juga dapat ditangani
dengan mikrodermabrasi. Fungsinya mengangkat sel kulit mati. ”Cara lain,
akupunktur dua minggu sekali, khususnya jika faktor pemicunya adalah faktor
hormonal,” papar perempuan 49 tahun itu. (ndi/c11/c14/nda/jpnn/udi)
No comments:
Post a Comment