KEBIASAAN duduk tidak benar dapat memicu
masalah nyeri punggung bawah (low back pain). Penyebabnya ialah aktivitas
pekerjaan yang monoton ataupun postur tubuh yang tidak baik seperti kegemukan
dan bungkuk.
Keluhan
nyeri punggung belakang ini berada di urutan kedua setelah nyeri kepala.
Tetapi, banyak orang yang menyepelekan rasa nyeri tersebut. Padahal itu bisa
merupakan indikasi dari masalah serius lainnya.
“Nyeri
ini bisa saja terjadi pada pria dan perempuan, baik muda maupun lanjut usia
(lansia). Kebanyakan dialami pada usia produktif 19-45 tahun,” ujar dr Eveline
SpBS saat mengisi Health Talkshow gelaran Siloam Hospitals Balikpapan dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com).
Lebih
lanjut ia membagi ke dalam dua golongan, yakni nyeri punggung bawah dengan
penyebab tidak spesifik dan spesifik. Nyeri punggung bawah dengan penyebab
tidak spesifik sering kali ditimbulkan oleh postur tubuh yang jelek seperti
kegemukan dan bungkuk, kurang berolahraga, atau kekakuan otot. Kondisi ini,
menurut Eveline, masih bisa diperbaiki dengan memperbaiki postur tubuh,
menurunkan berat badan, rajin berolahraga atau melakukan fisioterapi.
Sedangkan,
nyeri punggung bawah dengan penyebab spesifik seperti akibat trauma, infeksi,
tumor, kelainan bawaan maupun degeneratif membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah apabila frekuensi nyeri meningkat sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kerap terbangun ketika tidur, nyeri
ketika bergerak, adanya kesemutan atau mati rasa pada tungkai, kelemahan
tungkai, rasa kesemutan atau mati rasa di kemaluan, hingga gangguan pada buang
air kecil maupun besar.
“Bila
didapatkan keluhan-keluhan tersebut segera kunjungi dokter. Karena
keterlambatan penanganan dapat menyebabkan kecacatan menetap,” ujarnya.
“Fungsi
saraf tulang belakang ialah motorik (gerakan), sensorik (rasa), dan otonom
(fungsi buang air kecil dan besar). Kalau ada gangguan pada salah satu apalagi
ketiganya berarti sesuatu telah terjadi. Ini berbahaya dan perlu diwaspadai,”
ucapnya.
Sebelum
mengarah kepada tindakan medis, maka dokter perlu mencari riwayat keluhan si
pasien dan melakukan pemeriksaan fisik dan jika perlu melakukan screening awal
dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) tulang belakang. Terapi
yang diberikan juga bergantung pada keluhan dan penyebab nyeri punggung, mulai
obat-obatan, fisioterapi, injeksi daerah tulang belakang, dan bila perlu
operasi.
Gejala dan Penyebab
SERING kali, nyeri punggung berpusat pada bagian bawah. Pengidap
nyeri punggung bagian bawah merasakan sakit, ketegangan, dan kekakuan sebagai
bentuk gejala utamanya.
Mengenali Nyeri Punggung Bagian Bawah
Setelah mengangkat barang yang berat, punggung bagian
belakang Anda bisa mendadak terasa sakit. Tidak jarang rasa sakit juga terasa
pada bagian depan, samping, atau belakang kaki.
Kondisi tersebut adalah tanda-tanda bahwa Anda
mengalami nyeri punggung bagian bawah. Rasa nyeri juga dapat Anda rasakan saat
memutar punggung, atau setelah duduk dalam posisi yang sama dalam waktu lama
seperti misalnya di dalam bus antarkota.
Nyeri ini juga dapat diakibatkan dari postur tubuh
yang buruk dan perlahan-lahan memberi dampak setelah bertahun-tahun. Rasa nyeri
dapat memburuk di malam hari tetapi pada umumnya bisa dikurangi dengan
berbaring.
Mengenali Nyeri Punggung Atas atau Tengah
Punggung bagian atas dan tengah disebut sebagai
punggung bagian toraks. Rasa nyeri biasanya dirasakan dari bagian
bawah leher hingga bagian bawah tulang rusuk. Kasus nyeri punggung bagian ini
tidak sebanyak kasus nyeri punggung bawah karena area ini memang tidak
sefleksibel punggung bawah dan leher. Nyeri punggung bagian toraks dapat muncul
sebagai akibat beberapa hal, di antaranya:
Trauma atau cedera tiba-tiba seperti jatuh saat
berolahraga atau kecelakaan saat berkendara
-
Postur tubuh yang buruk sepanjang waktu
-
Duduk terus-menerus di depan komputer
-
Mengenakan tas ransel, terutama dengan beban yang
berat
-
Gerakan buruk yang dilakukan berulang-ulang
Umumnya nyeri punggung atas dan tengah muncul dari
iritasi otot atau jaringan halus lain. Jika Anda pernah cedera pada punggung
atau tulang rusuk bagian belakang, rasa nyeri dapat menjalar ke sekitar dada,
lengan, dan kaki. Penyakit ini dapat mengakibatkan otot terasa tegang atau
kaku, serta nyeri yang menusuk, dan sensasi rasa terbakar.
Segera konsultasikan kepada dokter jika Anda merasakan
gejala-gejala mati rasa pada lengan, kaki, dada, atau perut, lengan dan kaki
lemas, serta tidak bisa menahan buang air kecil dan besar. Kadang-kadang nyeri
punggung atas, kaki, leher, dan pundak disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut
ini:
Skiatika
Skiatika ditandai dengan rasa nyeri pada punggung
bawah yang menjalar ke bokong dan kaki.
Artritis
Pengidap artritis biasanya mengalami nyeri dan tegang
pada sendi-sendi di tubuh termasuk punggung saat sedang berjalan, terutama di
pagi hari.
Slipped Disc
Rasa nyeri pada umumnya berawal dari kaki bagian atas,
kemudian menjalar ke bawah. Otot mungkin terasa tegang atau melemah.
Ankylosing Spondylitis
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri dan tegang
pada leher serta sendi yang menghubungkan panggul ke tulang belakang
(sakroiliak).
Whiplash atau Cedera Pada Leher
Cedera pada leher karena gerakan secara tiba-tiba yang
menyebabkan nyeri dan kekakuan leher, sakit kepala dan sakit punggung
bawah.
Kekakuan pada Pundak
Pundak terasa kaku dan tidak dapat bergerak, sehingga
pengidap merasa kesulitan untuk tidur, berkendara, atau bahkan berpakaian.
Bantuan Medis
Ada berbagai gejala lain yang kadang mengiringi nyeri
punggung seperti demam,
berat badan menurun drastis, dan pembengkakan di punggung. Gejala-gejala ini
biasanya merujuk kepada penyakit yang lebih serius. Jika nyeri punggung Anda
tidak membaik setelah 3 hari, konsultasikan kepada dokter. Langkah ini juga
patut dilakukan jika selama lebih dari 6 minggu, Anda mengalami serangkaian
nyeri punggung.
Penyebab Nyeri Punggung
Tulang punggung Anda terdiri atas lebih dari 30 ruas
tulang yang menyatu dengan otot, tendon, ligamen, saraf, serta cakram sebagai
bantalan peredam benturan. Rasa sakit timbul karena adanya masalah pada salah
satu bagian tersebut.
Umumnya nyeri punggung disebabkan cedera pada otot
atau ligamen yang terjadi saat melakukan aktivitas harian. Secara bertahap,
posisi duduk, berdiri, dan mengangkat benda dapat menjadi penyebab nyeri
punggung.
Cedera atau penyakit yang menyebabkan rasa nyeri
biasanya tidak bersifat serius. Penyebab paling umum adalah keseleo, cedera
ringan, saraf terjepit atau teriritasi, dan ketegangan otot.
Namun kadang-kadang nyeri punggung dapat terjadi
mendadak tanpa sebab yang jelas. Beberapa orang yang bangun di pagi hari
tiba-tiba dapat merasa nyeri punggung tanpa tahu penyebabnya. Berikut ini
beberapa hal lain yang dapat menyebabkan nyeri punggung:
-
Posisi tubuh yang salah saat mengangkat, membawa,
menekan, atau menarik sesuatu.
-
Pelenturan tubuh yang berlebihan.
-
Duduk membungkuk di kursi.
-
Membalikkan badan secara tiba-tiba.
-
Berkendara dalam waktu lama atau dalam posisi
membungkuk tanpa jeda.
-
Olahraga secara berlebihan.
-
Gerakan buruk yang dilakukan berulang-ulang.
-
Membungkuk dalam posisi yang tidak lazim.
Kondisi yang Lebih Berisiko
Kondisi-kondisi berikut ini juga dapat membuat Anda
berisiko mengidap nyeri punggung:
-
Orang yang stres dapat mengalami nyeri karena terjadi
tekanan pada otot punggung.
-
Berat badan berlebihan membuat tulang belakang bekerja
lebih keras untuk menopang tubuh.
-
Tambahan massa janin yang dikandung wanita hamil juga
akan menambah beban tulang belakang dibanding kondisi wanita yang tidak hamil.
-
Merokok dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada
punggung. Gaya hidup perokok yang cenderung lebih buruk dibanding bukan perokok
juga diduga menambah risiko nyeri punggung.
-
Konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang yang dapat
melemahkan tulang seperti obat antiinflamasi (steroid).
-
Depresi cenderung membuat berat badan bertambah dan
menyebabkan tekanan dan nyeri pada punggung.
Beberapa kondisi
lebih serius, namun termasuk jarang berikut ini juga dapat memicu terjadinya
nyeri punggung:
-
Whiplash: cedera pada leher karena gerakan atau benturan tiba-tiba.
-
Nyeri bahu: kondisi yang sering menjadi gejala adanya
penyakit lain.
-
Pundak kaku: kondisi yang membuat pundak tidak dapat
bergerak bebas.
-
Ankylosing spondylitis: peradangan tulang belakang serta otot dan sendi yang terkait; penyakit
ini bersifat kronis.
-
Slipped disc: pergeseran cakram sendi tulang punggung yang menyebabkan sakit yang
terus-menerus, sensasi kesemutan dan bahkan mati rasa.
-
Skiatika: nyeri yang disebabkan iritasi
dan tekanan pada saraf skiatik yang menjalar dari punggung bawah hingga telapak
kaki.
-
Fibromialgia: nyeri pada jaringan tulang dan otot yang
meluas, diiringi kelelahan, susah tidur, gangguan ingatan dan mood.
-
Infeksi ginjal: infeksi
saluran kemih, bermula dari kandung kemih hingga saluran menuju
ginjal.
-
Osteoartritis: kondisi paling umum dari artritis atau
peradangan sendi
-
Osteoporosis: kondisi berkurangnya kepadatan tulang.
-
Penyakit Paget pada tulang: gangguan
pada regenerasi jaringan tulang lama dan tulang baru.
-
Sakroilitis: peradangan pada sendi sakroiliak yang
menghubungkan tulang belakang bagian bawah dengan panggul.
-
Skoliosis: tulang belakang berbentuk menyerupai S yang
dapat terjadi antara lain karena lumpuh otak atau penyakit otot.
-
Stenosis tulang belakang: menyempitnya ruas tulang
belakang.
(*/yin/tom/k14/jpnn/app)
Ayo cegah penyakit degenaratif dengan makan yang bergizi dan herbal bawang daya, daun afrika, temulawak dll. Terbukti herbal lebih murah dan hasilnya jauh lebih baik dr obat kimia. Hub kami chasiapro@gmail.com
ReplyDeletesy jg penderita angkyolosing spondylitys (AS) sdah kena dari SMA kelas 3.. dan sdh menjalani pengobatan suntik NSAID dng biaya 5jt per ampul tetapi hanya bertahan 1bln saja, dan sekrang sy sdh tdk konsumsi obat kimia, semenjak ada teman saya yg blajar di jepang dan membuat formula organik dari hasil multikultural sel. alhamdulillah sya sdh tdak merasakan sakit dibadan saya.. jika ingin berbagi info bsa menghubungi saya di 089602284413. trims
ReplyDelete