Mengonsumsi makanan bergula secara berlebihan tidak hanya membuat
tubuh Anda menggemuk dan kelebihan berat badan. Konsumsi gula yang terlalu
banyak ternyata juga berdampak buruk pada kecantikan kulit. Mulai dari wajah
kusam hingga munculnya kerutan. Kok bisa?
Ketika gula di aliran darah bereaksi dengan protein, akan
terjadi proses glycation. Yaitu terbentuknya molekul baru yang disebut advanced
glycation end (AGE). Molekul ini bersifat merugikan dan berdampak buruk bagi
jaringan sel di sekitarnya. Semakin banyak gula yang dikonsumsi, akan semakin
banyak pula AGE yang terbentuk. Jaringan yang paling rentan terkena dampak
buruk AGE adalan kolagen dan elastin. Dua jenis protein ini berfungsi menjaga
kulit tetap kenyal, berisi dan kencang.
Tapi ketika bereaksi dengan glukosa yang berlebihan, kolagen
dan elastin menjadi kaku dan tidak lagi fleksibel. "Kerusakan ini akan
menyebabkan timbulnya garis-garis halus dan kerutan serta membuat wajah
terlihat pucat," ujar Doris J. Day, M.D., clinical associate professor of
dermatology di New York University Langone Medical Center.
Lebih dari itu, AGE juga memengaruhi produksi kolagen dan
elastin baru, sehingga membuat proses perbaikan dan pembaharuan kulit lebih
sulit. Pembentukan AGE mustahil dihentikan, tapi bisa diperlambat. Pencegahan
adalah kuncinya. Ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penuaan
kulit akibat konsumsi gula berlebihan yang dipaparkan Mark Rubin, M.D.,
assistant professor of dermatology di University of California, seperti dikutip
dari Shape.
1. Kurangi Konsumsi Gula
Gula tidak hanya terdapat dalam makanan manis seperti cake,
permen, cokelat atau es krim. Gula juga terkandung di nasi, buah-buahan,
sayuran bahkan roti gandum. Untuk itu Anda perlu membatasi konsumsinya.
Usahakan mengonsumsi gula tambahan (gula pasir, gula cair, caramel, dan
sebagainya) maksimal hanya 100 kalori per hari (sekitar 6 sendok teh gula
pasir). Lebih dari itu setiap hari, siap-siap menua lebih cepat.
2. Cara Memasak yang Benar
"Bicara soal pembentukan AGE di dalam makanan,
kelembaban yang utama," ujar Mark. Makanan yang dimasak dengan suhu yang
kering dan panas tinggi (panggang, bakar, goreng) memiliki kadar AGE yang
tinggi juga. Makanan tersebut tidak baik untuk kulit. Sebaliknya, makanan yang
diolah dengan cara direbus atau kukus lebih bersahabat bagi kulit. Sebagai
contoh, sereal bijirin beras mengandung 220 kali lebih banyak AGE per gram
dibandingkan nasi yang dikukus. Dan telur mata sapi atau dadar memiliki AGE 62
kali lebih banyak ketimbang telur rebus.
3. Gunakan Tabir Surya
Pembentukan AGE akan lebih banyak terjadi pada kulit yang
terekspos matahari tanpa perlindungan, begitu menurut studi yang dilakukan
British Journal of Dermatology. AGE juga berpotensi 'me-nonaktifkan'
antioksidan alami di tubuh sehingga kulit lebih rentan rusak akibat paparan
sinar matahari. Untuk itu, disarankan Anda menggunakan tabir surya dengan
minimal 30 SPF saat di dalam maupun luar ruangan. (wlp/mel)
No comments:
Post a Comment