Di kota besar sangat sulit untuk mendapat
udara yang segar, diperkirakan 70 persen pencemaran yang terjadi adalah akibat asap
kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997
terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 persen
- Mobil penumpang 177 persen
- Mobil barang 176 persen
- Bus 138 persen
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung,
paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental
anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ)
anak-anak.
Jenis-Jenis Bahan Pencemar:
-
Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
Mekanisme
Terjadinya Gangguan Kesehatan Akibat Polusi Udara secara Umum
Berikut ini beberapa mekanisme biologis
bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada
paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres
oksidatif, misalnya PAH (polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap
protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi
inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golongan
glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan
nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung
mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh, misalnya logam
golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu
sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya
ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh
normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru).
Pengaruh
Polusi Udara Terhadap Kesehatan
* Pengaruh Jangka pendek
1. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke
Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter, akibat penyakit yang terkait
dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
2. Berkurangnya aktivitas harian akibat
sakit
3. Jumlah absensi (pekerjaan ataupun
sekolah)
4. Gejala akut (batuk, sesak, infeksi
saluran pernapasan)
5. Perubahan fisiologis (seperti fungsi
paru dan tekanan darah)
* Jangka Panjang
1. Kematian akibat penyakit
respirasi/pernapasan dan kardiovaskular
2. Meningkatnya Insiden dan prevalensi
penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif kronis)
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
janin
4. Kanker
No comments:
Post a Comment