Monday 13 April 2015

Insomnia? Waspada Gejala Akutnya!




Sulit tidur adalah gejala ketidaknyamanan yang banyak dialami saat ini di jaman modern, dan gejala sulit tidur yang terjadi terus menerus disebut dengan istilah Insomnia. Seseorang dikatakan mengalami insomnia bila ia sulit untuk memulai tidur malam, atau terjaga di tengah malam dan sulit untuk kembali tertidur. Berdasarkan tingkat keparahannya, insomnia terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu: insomnia ringan (terjadi kurang dari 1 minggu), insomnia normal (terjadi lebih dari 1 minggu), insomnia akut (lebih dari 1 minggu, tapi kurang dari satu bulan), dan insomnia kronis (lebih dari 1 bulan).
Ada beberapa penyebab insomnia, diantaranya:
1.    Ketidaknyaman fisik: kondisi tulang punggung yang tidak simetris, terjepit syaraf, sesak napas, sakit punggung dan pinggang, nyeri pinggul, atau efek penggunaan obat.
2.    Perubahan jam tidur akibat gaya hidup: sering begadang, mengganti jadwal tidur (terjaga di malam hari, tidur di siang hari), makan terlalu malam, mengkonsumsi zat stimulan di malam hari (misalnya kopi dan teh).
3.    Beban pikiran / stress
Istirahat yang cukup akan memberikan waktu pada tubuh untuk memperbaharui energinya secara menyeluruh sehingga tubuh kembali siap beraktivitas di hari berikutnya. Kurang waktu istirahat akibat Insomnia dapat menyebabkan beberapa kerugian dalam kesehatan, diantaranya: meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, mudah cemas dan depresi, dan menurunkan kekebalan tubuh sehingga membuatnya rentan dihinggapi virus - virus penyakit. Oleh sebab itu, disarankan untuk tidur kurang lebih 1/3 waktu dari satu hari, yakni sekitar 6 – 8 jam perhari untuk kesehatan yang lebih baik.

6 FAKTA ANEH SEPUTAR INSOMNIA
Insomnia atau kondisi kesulitan tidur di malam hari tidak terjadi pada setiap orang. Tapi gangguan ini makin banyak saja yang mengalaminya. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) mengatakan bahwa pada insomnia yang sebenarnya, gejala-gejalanya muncul selama setidaknya satu bulan dan tidak terjadi bersamaan dengan gangguan tidur lainnya, gangguan mental, kondisi medis atau penggunaan obat-obatan tertentu. Kehilangan jam tidur memiliki efek negatif pada kesehatan.
Sebuah tinjauan dari University of Rochester pada tahun 2010 menemukan bahwa orang yang terus-menerus mengalami kekurangan jam tidur lebih mungkin mengalami kecelakaan lalu lintas, melewatkan hari kerja, kurang puas dengan pekerjaannya dan lebih mudah terganggu oleh lingkungan di sekitarnya.
Berikut, simak 6 fakta aneh seputar insomnia yang membantu menjelaskan mengapa orang tidak bisa tidur seperti dilansir dari myhealthnewsdaily.

1. Insomnia bisa saja turunan
Masalah tidur bisa muncul dalam satu keluarga. Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan bahwa remaja yang orangtuanya menderita insomnia juga berisiko tinggi menggunakan obat tidur yang diresepkan dan memiliki masalah mental.

2. Hewan peliharaan dan serangga juga bisa menderita insomnia
Hewan lain seperti serangga tidak bisa mengeluh begitu saja saat mengalami insomnia, tetapi beberapa studi menunjukkan hewan juga menderita gangguan tidur seperti manusia. Lalat-lalat insomnia itu pun lebih sering kehilangan keseimbangan, lebih lambat belajar dan memiliki lebih banyak lemak, semuanya menyerupai gejala pada manusia yang kurang tidur.

3.Jet Lag sosial bisa jadi penyebab insomnia
Jika Anda kesulitan bangun di senin pagi, bisa saja Anda mengalami jet lag sosial yaitu kebiasaan mengikuti jadwal tidur pada hari kerja dan akhir pekan yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang dengan jadwal tidur di hari kerja dan akhir pekan yang berbeda tiga kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan.

4. Obat tidur masih populer meski gagal sembuhkan insomnia
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open, peneliti menemukan bahwa orang yang memakai obat tidur yang diresepkan hampir lima kali lebih mungkin meninggal selama 2,5 tahun dibandingkan orang-orang yang tidak minum obat tidur.

5. Hormon wanita bisa saja menyebabkan insomnia
Wanita dua kali lebih mungkin menderita insomnia dari pada pria. Hal ini diungkap National Sleep Foundation. Tak tidur di malam hari dan mengantuk di siang hari pun seringkali dikaitkan dengan perubahan hormon dalam kehidupan wanita, termasuk kehamilan, menopause dan siklus menstruasi. Namun seiring dengan perubahan hormon, insomnia juga dikaitkan dengan kondisi seperti kecemasan, depresi, masalah pernafasan saat tidur dan sindrom gelisah kaki.

6. Meski jarang, seseorang juga bisa meninggal akibat insomnia
Fatal familial insomnia adalah penyakit genetik langka yang mencegah seseorang dari tertidur karena akhirnya bisa menimbulkan kematian. Para ahli telah mengidentifikasi fatal familial insomnia sebagai penyakit prion yang disebabkan oleh protein abnormal yang berkembang dari mutasi genetik yang mempengaruhi fungsi otak sehingga menyebabkan hilangnya memori, tak dapat mengendalikan gerakan otot dan halusinasi. *(dari berbagai sumber. (mel)

No comments:

Post a Comment