Sulit tidur
adalah gejala ketidaknyamanan yang banyak dialami saat ini di jaman modern, dan
gejala sulit tidur yang terjadi terus menerus disebut dengan istilah Insomnia.
Seseorang dikatakan mengalami insomnia bila ia sulit untuk memulai tidur malam,
atau terjaga di tengah malam dan sulit untuk kembali tertidur. Berdasarkan
tingkat keparahannya, insomnia terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu: insomnia
ringan (terjadi kurang dari 1 minggu), insomnia normal (terjadi lebih dari 1
minggu), insomnia akut (lebih dari 1 minggu, tapi kurang dari satu bulan), dan
insomnia kronis (lebih dari 1 bulan).
Ada beberapa penyebab insomnia,
diantaranya:
1.
Ketidaknyaman fisik: kondisi tulang punggung yang tidak simetris,
terjepit syaraf, sesak napas, sakit punggung dan pinggang, nyeri pinggul, atau
efek penggunaan obat.
2.
Perubahan jam tidur akibat gaya hidup: sering begadang, mengganti jadwal
tidur (terjaga di malam hari, tidur di siang hari), makan terlalu malam,
mengkonsumsi zat stimulan di malam hari (misalnya kopi dan teh).
3.
Beban pikiran / stress
Istirahat yang
cukup akan memberikan waktu pada tubuh untuk memperbaharui energinya secara
menyeluruh sehingga tubuh kembali siap beraktivitas di hari berikutnya. Kurang
waktu istirahat akibat Insomnia dapat menyebabkan beberapa kerugian dalam
kesehatan, diantaranya: meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, diabetes, mudah cemas dan depresi, dan menurunkan kekebalan
tubuh sehingga membuatnya rentan dihinggapi virus - virus penyakit. Oleh sebab
itu, disarankan untuk tidur kurang lebih 1/3 waktu dari satu hari, yakni
sekitar 6 – 8 jam perhari untuk kesehatan yang lebih baik.
6 FAKTA ANEH SEPUTAR INSOMNIA
Insomnia atau
kondisi kesulitan tidur di malam hari tidak terjadi pada setiap orang. Tapi
gangguan ini makin banyak saja yang mengalaminya. Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM) mengatakan bahwa pada insomnia yang
sebenarnya, gejala-gejalanya muncul selama setidaknya satu bulan dan tidak
terjadi bersamaan dengan gangguan tidur lainnya, gangguan mental, kondisi medis
atau penggunaan obat-obatan tertentu. Kehilangan jam tidur memiliki efek
negatif pada kesehatan.
Sebuah tinjauan
dari University of Rochester pada tahun 2010 menemukan bahwa orang yang
terus-menerus mengalami kekurangan jam tidur lebih mungkin mengalami kecelakaan
lalu lintas, melewatkan hari kerja, kurang puas dengan pekerjaannya dan lebih
mudah terganggu oleh lingkungan di sekitarnya.
Berikut, simak 6 fakta aneh seputar
insomnia yang membantu menjelaskan mengapa orang tidak bisa tidur seperti
dilansir dari myhealthnewsdaily.
1.
Insomnia bisa saja turunan
Masalah tidur
bisa muncul dalam satu keluarga. Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan
bahwa remaja yang orangtuanya menderita insomnia juga berisiko tinggi
menggunakan obat tidur yang diresepkan dan memiliki masalah mental.
2.
Hewan peliharaan dan serangga juga bisa menderita insomnia
Hewan lain
seperti serangga tidak bisa mengeluh begitu saja saat mengalami insomnia,
tetapi beberapa studi menunjukkan hewan juga menderita gangguan tidur seperti
manusia. Lalat-lalat insomnia itu pun lebih sering kehilangan keseimbangan,
lebih lambat belajar dan memiliki lebih banyak lemak, semuanya menyerupai
gejala pada manusia yang kurang tidur.
3.Jet
Lag sosial bisa jadi penyebab insomnia
Jika Anda
kesulitan bangun di senin pagi, bisa saja Anda mengalami jet lag sosial yaitu
kebiasaan mengikuti jadwal tidur pada hari kerja dan akhir pekan yang berbeda
dari orang-orang pada umumnya. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang
dengan jadwal tidur di hari kerja dan akhir pekan yang berbeda tiga kali lebih
mungkin mengalami kelebihan berat badan.
4.
Obat tidur masih populer meski gagal sembuhkan insomnia
Dalam sebuah
studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open, peneliti menemukan bahwa orang
yang memakai obat tidur yang diresepkan hampir lima kali lebih mungkin
meninggal selama 2,5 tahun dibandingkan orang-orang yang tidak minum obat
tidur.
5.
Hormon wanita bisa saja menyebabkan insomnia
Wanita dua kali
lebih mungkin menderita insomnia dari pada pria. Hal ini diungkap National
Sleep Foundation. Tak tidur di malam hari dan mengantuk di siang hari pun
seringkali dikaitkan dengan perubahan hormon dalam kehidupan wanita, termasuk
kehamilan, menopause dan siklus menstruasi. Namun seiring dengan perubahan
hormon, insomnia juga dikaitkan dengan kondisi seperti kecemasan, depresi,
masalah pernafasan saat tidur dan sindrom gelisah kaki.
6.
Meski jarang, seseorang juga bisa meninggal akibat insomnia
Fatal familial insomnia adalah penyakit
genetik langka yang mencegah seseorang dari tertidur karena akhirnya bisa
menimbulkan kematian. Para ahli telah mengidentifikasi fatal familial insomnia
sebagai penyakit prion yang disebabkan oleh protein abnormal yang berkembang
dari mutasi genetik yang mempengaruhi fungsi otak sehingga menyebabkan
hilangnya memori, tak dapat mengendalikan gerakan otot dan halusinasi. *(dari
berbagai sumber. (mel)
No comments:
Post a Comment