Sejak kecil kita sudah dibekali dengan
pemahaman bahwa makanan kita harus memenuhi kebutuhan tubuh, sederhananya
dengan rumus 4 Sehat 5 Sempurna, yang salah satunya adalah sayuran, tapi, kita
sering lupa bahwa sayuran sendiri sebenarnya terdiri dari berbagai jenis yang
kandungan gizi dan fungsinya untuk tubuh kita berbeda-beda.
Sekedar menyajikan menu sayuran di rumah
setiap hari ternyata belum cukup memenuhi kebutuhan gizi kita yang sangat
beragam, terutama dengan kondisi masa kini yang penuh dengan polusi dan gaya
hidup yang kurang sehat (bekerja lembur, stress, dan makanan cepat saji). Kita
perlu menganalisa lebih detail lagi, sayuran jenis apa yang kita butuhkan untuk
membantu kerja tubuh kita agar lebih sehat dan seimbang.
Beberapa jenis nutrisi yang terdapat dalam
berbagai jenis sayuran memang ada yang sudah bisa dibuat secara kimiawi untuk
membantu kasus-kasus kebutuhan nutrisi akut. Namun dalam kondisi normal
sehari-hari, kebutuhan nutrisi dari sayuran bisa terpenuhi dengan cukup baik
bila kita mengkonsumsi sayuran dengan seimbang. Bahkan dalam beberapa kasus,
nutrisi buatan dapat mencetuskan reaksi alergi. Maka dari itu, usaha awal dan
berkelanjutan yang terbaik adalah untuk menggiatkan diri kita untuk
mengkonsumsi sayuran dalam jumlah yang cukup dan jenis yang bervariasi agar
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang.
Beberapa contoh sayuran yang biasa
dikonsumsi dalam keluarga dan kandungan nutrisinya dapat dilihat di bawah ini:
1. Bayam: zat besi
2. Wortel: vitamin A dan beta karotin
3. Kecambah (tauge): vitamin E
4. Kedelai: vitamin E dan protein
Perlu juga kita ingat bahwa cara memasak
sayuran sangat mempengaruhi jumlah nutrisi yang terkandung di dalam
masing-masing sayuran tersebut. Sayuran yang telah melalui proses yang panjang
dan lama, nutrisinya bisa dipastikan sudah berkurang cukup banyak saat
dikonsumsi.
Masa penyajian di atas meja yang disarankan
untuk sayur-sayuran adalah maksimal 6 jam (ada pendapat yang memberikan
toleransi hingga 8 jam). Sementara proses yang dapat mempertahankan kandungan
nutrisi sebanyak mungkin adalah dengan mencuci sayuran hingga bersih
menggunakan air bersih yang mengalir (saya pribadi selalu melakukan pencucian
terakhir menggunakan air matang/aqua). Selain itu, tidak dianjurkan untuk
memanaskan/menghangatkan sayuran setelah proses pemasakan yang pertama kali
(terutama untuk sayuran hijau, karena kandungan zat besinya akan bereaksi
menjadi racun bagi tubuh).
Dibandingkan dengan merebus sayuran,
mengukus dapat mempertahankan nutrisi sayuran dengan lebih baik. Bagi yang
menyukai lalapan mentah, lebih baik lagi, selama sayuran itu bisa dipastikan
kebersihannya (mungkin untuk penyuka lalapan mentah, sebaiknya mengkonsumsi
sayuran organik yang bebas pestisida).
Selera memang sering menjadi penghambat
usaha kita dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, namun dengan sedikit
kesadaran (yang semoga terus berkembang) tentang pentingnya variasi dan jumlah
nutrisi yang harus terpenuhi, kita bisa terus meningkatkan jumlah sayuran yang
kita konsumsi setiap hari untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan kita.
Jadi, sayur-sayuran memang pasti sehat,
tapi, sudahkah kita memprosesnya dengan baik dan mengkonsumsinya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi tubuh kita? (mel)
No comments:
Post a Comment