MAKSUD hati ingin bikin si kecil semakin gaya, mendandani si
kecil dengan high heels justru berbahaya. Menurut dr Arief Dian SpOT, anak-anak
tidak hanya terpapar risiko terkilir. Tetapi, sepatu dengan heels tinggi dapat
mengganggu pertumbuhan anak. Ingat, masa anak-anak adalah masa saat tulang
tumbuh.
Di situ, terdapat garis-garis merah di kedua ujung tulang.
Di bagian itulah pertumbuhan tulang terjadi. Demikian juga yang terjadi pada
tulang-tulang di telapak kaki. Ada bagian dari tulang yang akan memanjang.
Menurut Arief, telapak kaki akan mengikuti bentuk alas kaki.
Jika terlalu lama menggunakan high heels, dampaknya timbul bunion atau tonjolan
dari jempol kaki yang mengarah ke jari-jari yang lain. Begitu pula yang akan
terjadi terhadap anak. Bentuk anatomi kaki anak akan mengikuti alas kaki yang
dipakai.
Selain itu, penggunaan high heels dalam jangka waktu lama
bakal menimbulkan nyeri di beberapa bagian telapak kaki. Misalnya, di pangkal
jari kaki dan tumit. Hal itu terjadi lantaran kaki digunakan tidak dengan
semestinya. Memakai high heels sama saja memaksakan kaki untuk berjalan dengan
tumpuan ujung kaki.
Seharusnya berjalan menggunakan seluruh telapak kaki. Namun,
ketika memakai high heels, menjadi bertumpu pada jari kaki atau berjinjit. Anak
yang terbiasa berjalan jinjit, akan mengalami kerusakan fungsi kaki. Dalam
jangka pendek, yang dirasakan mungkin hanya pegal di kaki dan betis, tetapi
bisa menyebar.
Pemakaian high heels, menurut dokter kelahiran Langsa itu,
juga menjadi salah satu faktor pengapuran tulang. Meskipun, dampaknya baru bisa
dirasakan dalam jangka waktu lama. Karena kebiasaan waktu muda suka mengenakan
high heels, usia 40 atau 50 tahun bisa terkena pengapuran tulang.
Untuk itu, disarankan agar orang tua memilihkan alas kaki
yang tepat untuk si kecil. Bunda dan ayah sebaiknya memilih alas kaki dengan
bentuk yang mengikuti anatomi telapak kaki. Selain itu, diperhatikan alas pada
sepatu atau sandal yang digunakan. Haruslah empuk. Bentuk yang sesuai dengan
anatomi akan menimbulkan kenyamanan juga untuk pemakai. (lyn/c19/na/jpnn/mel)
Sesuaikan Bahan dan Modelnya
Sebagai
bukti kasih sayang orang tua kepada anaknya, tak jarang orang tua membelikan
sepatu atau sandal untuk buah hati tercinta dengan model yg lucu dan menarik.
Namun, sebelum membeli sepatu anak, alangkah baiknya jika Anda membaca beberapa
tips memilih sepatu anak yang nyaman, aman dan sehat berikut ini:
1.
Pastikan Anda Telah Mengukur Kaki Anak
Ukurlah
kaki di sore hari untuk mengetahui ukuran maksimal. Pastikan ukuran sepatu
sesuai dengan panjang dan luas kaki serta jangan melupakan area punggung dan tumit
kaki. Agar ada ruang gerak untuk jari anak, sebaiknya pilih ukuran sepatu yang
lebih panjang sekitar 1-1,5 cm.
2.
Jangan Memilih Sepatu Bertumit Tinggi
Pilihlah
model sepatu flat untuk anak-anak. Selain kurang aman digunakan oleh anak-anak
dan menyulitkan anak untuk berjalan, sepatu bertumit tinggi juga dapat
memberikan efek buruk pada pertumbuhan kaki anak.
3.
Pilih Bahan Sepatu yang Nyaman untuk Anak
Pilihlah
bahan sepatu yang ringan, empuk dan halus untuk kaki anak. Pastikan bahan
tersebut tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan kulit memerah atau
gatal-gatal.
4.
Pilih Sol Sepatu yang Berpola atau Bertekstur
Sol
sepatu yang berpola atau bertekstur akan sangat membantu menghindari segala hal
yang tidak diinginkan. Model sol ini akan memberikan cengkraman yang kuat pada
alas yang licin.
5.
Pilihlah Model Sepatu yang Menggunakan Sistem Pernafasan
Model
sepatu berpori baik di bagian atas maupun di bagian bawah sepatu dapat membantu
sepatu bernafas sehingga kaki anak senantiasa tetap sehat.
Demikian
beberapa tips memilih sepatu anak. Pastikan Anda memberikan yang terbaik untuk
buah hati Anda. Jangan sampai buah hati anda merasa tidak nyaman menggunakan
sepatu dari Anda. (wlp/mel)
No comments:
Post a Comment