Rasanya, tak ada manusia manapun di dunia ini yang bisa
menghindar dari usia yang bertambah tua. Dan tentu saja, pertambahan usia juga
diikuti dengan banyak perubahan secara fisik. Yang paling jelas terlihat salah
satunya adalah tumbuhnya rambut berwarna abu-abu yang kerap disebut dengan
uban. Bagi sebagian orang, kemunculan uban mungkin bisa menjadi momok.
Memiliki rambut indah, hitam berkilau serta sehat menjadi
dambaan setiap wanita. Sayang, banyak wanita yang mengeluhkan datangnya rambut
beruban yang tak hanya mengganggu penampilan, tapi juga membuat tampilan
terlihat tua. Kami bagikan beberapa opsi bagi Anda agar tampil muda dan percaya
diri meski uban mulai menghiasi rambut. Anda bisa pilih salah satunya.
Kontrol uban yang muncul
Uban cepat terlihat pada rambut berwarna gelap. Mintalah
pada color specialist untuk mengecat uban dengan warna yang cocok dengan warna
dasar rambut. Teknik ini biasa disebut booting.
Cat rambut semi-permanen
Biasanya tidak mengandung amoniak atau peroksida, bisa
menutup uban tanpa mengubah warna dasar rambut. Untuk kesan natural, pilih
warna lebih muda dari warna rambut asli.
Pastikan hasilnya tetap alami
Jika uban mulai banyak-sekitar 25 persen dari rambut,
pakailah cat rambut permanen. Pada tahap ini terjadi proses penuaan rambut,
misalnya mulai kering atau kusam. Cat permanen akan mengembalikan kilau dan
tekstur rambut. Pilih warna yang sesuai dengan kulit, hindari warna hitam
karena tampak tidak alami. Jangan lupa melakukan perawatan setelahnya.
Jangan cemaskan uban
Anggap uban sebagai 'bonus' yaitu highlight alami di rambut
Anda.
Aging gracefully
Biarkan saja uban tumbuh. Percaya diri dengan 'aksesori
alami' ini. (fmn/mel)
Faktanya
Berbicara
mengenai rambut beruban, banyak fakta dan mitos yang bercampur-aduk di kalangan
masyarakat. Ada yang bilang bahwa penuaan menyebabkan rambut cepat beruban,
yang lainnya bilang bahwa rambut beruban lebih ditentukan oleh faktor
keturunan. Sebagian masyarakat percaya bahwa mencabut rambut beruban justru
akan membuatnya berkembang lebih cepat, sebagian yang lain tidak memercayainya.
Mana yang benar? Sebelum membahas pendapat-pendapat tersebut, mari kita pahami
mengapa rambut beruban.
Rambut
menjadi beruban ketika sel-sel melanosit di folikel rambut berhenti memproduksi
melanin (pigmen warna). Melanin rambut terdiri dari dua jenis yaitu eumelanin
yang berwarna coklat tua atau hitam dan pheomelanin yang berwarna kuning atau
merah. Konsentrasi dan kombinasi keduanya dalam proporsi yang berbeda
menciptakan spektrum yang luas dari warna rambut manusia, dari hitam legam
sampai pirang terang. Rambut yang telah kehilangan sebagian besar melanin akan
berwarna abu-abu, rambut yang telah kehilangan semua pigmen itu akan berwarna
putih. Proses kehilangan melanin ini biasanya bertahap, semakin lama semakin
banyak rambut yang menjadi abu-abu dan putih.
Fakta #1: Rambut beruban disebabkan oleh penuaan
Meskipun
bukan satu-satunya faktor, penuaan adalah penyebab utama rambut beruban.
Sel-sel kulit kita menghasilkan sejumlah kecil hidrogen peroksida sebagai
bagian dari siklus oksigen di tubuh. Senyawa kimia ini adalah radikal bebas
yang harus dipecah oleh enzim katalase dan dibuang oleh tubuh kita. Penuaan
menyebabkan produksi enzim katalase berkurang sehingga hidrogen peroksida
berakumulasi dan mengganggu produksi melanin. Selain itu, penuaan juga mengurangi
produksi enzim- enzim lain yang mendukung perbaikan rambut, yang pada
gilirannya menurunkan produksi melanin.
Namun
demikian, lebih cepat memiliki rambut beruban tidak berarti lebih cepat menua.
Sebuah penelitian pada sekitar 1.200 orang di Rancho Bernardo, California,
misalnya, menunjukkan bahwa pertumbuhan uban tidak berkaitan dengan tingkat
kepadatan tulang di usia lanjut. Seperti para pendekar kungfu di film Mandarin
yang rambutnya sudah memutih semua tetapi masih tangkas bersilat, Anda bisa
tetap penuh vitalitas meskipun rambut Anda dipenuhi uban.
Fakta #2: Kecenderungan beruban dipengaruhi oleh
faktor keturunan
Genetika
berperan dalam menyebabkan pertumbuhan uban lebih cepat dibandingkan orang lain
yang seusia. Jika rambut ayah atau kakek Anda mulai beruban di usia tiga
puluhan maka kemungkinan Anda juga akan demikian. Orang kulit putih pada
umumnya mulai beruban di usia awal 30-an, orang Asia di akhir 30-an, dan orang
Afrika di pertengahan 40-an. Laki-laki lebih cepat beruban daripada perempuan. Helai
rambut keperakan pertama biasanya muncul di sekitar usia 30 pada laki-laki dan
usia 35 pada perempuan. Separuh dari orang yang berusia 50 tahun sudah memiliki
jumlah uban yang signifikan.
Fakta #3: Stress mempercepat rambut beruban
Hormon stress dapat memengaruhi
kelangsungan hidup dan aktivitas melanosit. Seseorang yang mengalami stress
berkepanjangan dapat memiliki rambut yang beruban dengan cepat.
Dalam
sebuah percobaan, tikus yang diinjeksi dengan adrenalin buatan (isoproterenol)
untuk memicu stress memiliki penurunan jumlah protein yang melindungi tubuh
dari kerusakan sel, dari yang bersifat kosmetik seperti rambut beruban sampai
yang mengancam jiwa seperti kanker. Protein tersebut adalah P53, yang dijuluki
sebagai “satpam genom” karena mencegah mutasi DNA dan pembentukan tumor. Stress
yang berkepanjangan bertindak sama dengan injeksi adrenalin dalam mengurangi
tingkat p53.
Fakta #4: Rambut beruban bisa disebabkan oleh
malnutrisi
Malnutrisi karena kekurangan asupan gizi
atau penyakit parah juga bisa menghentikan atau mengurangi produksi melanin.
Contoh kondisi ini adalah defisiensi vitamin A atau B-12 dan masalah pada
kelenjar tiroid atau pituitari. Perubahan warna rambut karena malnutrisi
biasanya bersifat reversibel. Jika masalahnya diperbaiki, warna rambut akan
kembali normal.
Fakta #5: Mencabut rambut beruban tidak menyebabkannya
tumbuh lebih banyak
Berlawanan dengan kepercayaan umum,
mencabut rambut beruban tidak akan membuat lebih banyak rambut beruban yang
tumbuh menggantikannya. Yang biasanya terjadi adalah rambut Anda sudah dalam
proses beruban dan ada tunas-tunas baru di sebelah rambut yang dicabut. Setelah
rambut beruban dicabut, mereka seperti tumbuh untuk menggantikannya dalam
jumlah yang lebih banyak. (mjk/mel)
No comments:
Post a Comment