Friday 3 July 2015

Eksplorasi Diri dengan Selfie




"Selfie" terpilih menjadi kata paling populer dalam tahun 2013 menurut kamus Oxford. "Selfie" menurut kamus Oxford, artinya adalah tindakan penggambilan foto diri sendiri, yang biasanya dilakukan dengan menggunakan smartphone ataupun webcam, dan biasanya kemudian diunggah ke berbagai media sosial. Dan pada tahun yang sama, #me (hashtag me) menjadi tag ke-3 paling populer yang bersumber dari 184 juta foto Instagram. Informasi ini dikeluarkan oleh aplikasi Instagram Web viewer (Webstagram).

Angka ini menunjukkan suatu fenomena dan memicu berbagai penelitian sosial, komunikasi, dan teknologi.Selfie pun menjadi pemberitaan dan gunjingan global ketika orang yang melakukan selfie adalah figur publik seperti Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Paus Fransiskus.
Pertanyaan umum para peneliti seputar fenomena selfie antara lain kenapa orang melakuan Selfie? Siapakah yang paling sering melakukannya? Seberapa sering? Selfie seperti apa? Seberapa sering selfie diunggah ke media sosial? Dan reaksi apa yang biasanya didapat? Namun satu pertanyaan seputar selfie yang dapat memicu perdebatan adalah apakah Selfie merupakan bukti bahwa seseorang adalah narsis.
Narsis berasal dari sebuah karakter dalam mitos Yunani, yang bernama Narcissus, pemburu muda yang tampan dan mati tenggelam akibat terpikat terhadap refleksi dirinya sendiri di permukaan air. Dari mitos Yunani inilah muncul istilah narsistik, sebuah kata yang digunakan untuk menggambarkan pengejaran terhadap kepuasaan, kekaguman akan diri sendiri.

Christopher Lasch dalam bukunya "The Culture of Narcisim" (terbitan Norton & Company) menyatakan bahwa orang yang narsis bergantung terhadap orang lain untuk pengakuan akan rasa percaya terhadap dirinya sendiri. Orang yang narsis tidak dapat hidup tanpa pemirsa yang mengagumi. Bagi orang para narsistik, dunia adalah cermin.
Orang yang menjawab selfie tidaklah menunjukkan sifat narsistik biasanya mengatakan bahwa mereka memperlakukan selfie sebagai buku harian, pencatatan perjalanan kehidupan melalui foto diri. Ada juga yang menyatakan bahwa selfie sebagai eksplorasi diri, sehingga sama halnya dengan lukisan diri (self-portrait) pelukis terkemuka Rembrandt dan Andy Warhol.
Lepas dari setuju atau tidak Selfie menunjukkan seseorang narsis, ada ajakan untuk tidak menilai diri kita lebih tinggi dari yang semestinya. (net/mel)


Fakta-Faktanya

Selfie adalah kegiatan memotret diri sendiri, umumnya dilakukan dengan menggunakan kamera ponsel kemudian menunggahnya ke situs jejaring sosial. Sebanyak 54 persen dari pengguna internet punya kebiasaan selfie melalui profil Facebook, Twitter atau jejaring sosial lainnya.
Macam-macam selfie. Ada bermacam-macam tipe selfie, dan yang populer adalah selfie bersama selebriti atau public figure, bersama pasangan, selfie bersama mobil, dan bahkan selfie dalam keadaan bugil.
Alasan orang selfie. Menurut survey yang dilakukan, alasan orang melakukan selfie adalah untuk mengingat momen bahagia, mengabadikan momen seru, membanggakan penampilan mereka, menunjukkan rambut yang bagus dan karena sedang merasa percaya diri. 

Semua orang suka selfie. Demam selfie sedang melanda hampir semua orang, tidak hanya abg yang doyan melakukannya. Mulai dari selebriti, Presiden Barrack Obama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Paus Fransiskus pun pernah melakukan selfie.
Foto selfie terkenal. Foto selfie yang dilakukan Presiden AS Barrack Obama bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning Schmidt pada awal Desember 2013 menuai kontroversi. Yang menjadikannya kontroversi adalah karena hal itu dilakukan pada saat pemakaman mantan Presiden Afsel Nelson Mandela. 

Ponsel-ponsel untuk selfie. Ada banyak ponsel bagus untuk selfie, di antaranya adalah Lenovo Vibe X, iPhone 5S, Acer Liquid ZS, Sony Xperia Z1, Samsung Galaxy Note 3, Huawei Ascend P6, Samsung Galaxy S4, Lenovo K900, HTC One.
Peralatan untuk narsis. Selain ponsel masih ada beberapa aksesoris untuk selfie. Yaitu monopod atau yang dikenal dengan tongsis atau tongkat narsis, yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan pengguna. Selain itu ada holder yang digunakan untuk memegang ponsel. Juga ada remote shutter untuk memencet shutter dari jarak jauh.
Aplikasi bikin selfie makin cantik. Setelah melakukan selfie mungkin ingin memolesnya lagi jika ingin gambar lebih baik. Ada banyak aplikasi digital untuk mengolah gambar, yaitu Selfie Studio Flash Camera, Camera360 Ultimate, Cymera, FotoRus, VSCO Cam.

Ternyata ada fakta menarik dibalik teknik fotografi selfie. Setelah kata ‘selfie’ masuk dalam kamus Oxford beberapa waktu lalu, kini OnePoll memberikan fakta menarik lainnya mengenai selfie.
OnePoll, sebuah lembaga survei di London melakukan semacam riset melalui wawancara dan uji coba kepada 2.000 pengunjung yang datang ke Samsung Electronics di London beberapa waktu lalu. Mereka menanyakan seputar selfie kepada pengunjung baik pria maupun wanita.

Hasilnya, ternyata kaum pria lebih sering melakukan selfie ketimbang wanita. Sebanyak 17 persen responden pria mengaku sering melakukan selfie, sementara wanita hanya 10 persen. Namun untuk urusan siapa yang paling sering dan paling banyak mengunggah foto selfie ke dunia maya, sebanyak 57 persen wanita mengakui mengunggah fotonya ke media sosial, sementara pria hanya 45 persen.
Berkaitan dengan penggunaan kamera, meski sudah memiliki ponsel yang canggih, ternyata masih banyak di antara pengunjung yang melewatkan momen dan timing yang tepat saat mengambil foto dengan kamera ponselnya. Sebanyak 24 persen mengaku mengalami kesulitan saat acara pernikahan, 32 persen saat berlibur, dan 15 persen saat menonton pertandingan olahraga.

Sementara untuk solusinya, pengguna mengaku produsen harus terus meningkatkan kemampuan dan ketajaman kamera pada ponsel ke depannya. Sebanyak 55 persen di antaranya setuju agar kamera ponsel di masa depan memiliki zoom lens yang lebih besar dan model kamera yang lebih banyak agar dapat mengambil foto terbaiknya. (bk/mel)
 

No comments:

Post a Comment