Friday 3 July 2015

Jangan Larang Anak Bermain di Luar Rumah


Fotografer:Akhiruddin
Model: Syifa
Lokasi: Taman Cendana


Anak-anak zaman sekarang lebih suka bermain video game di dalam kamar atau rumah. Padahal bermain di luar rumah memberikan manfaat positif bagi tumbuh kembang anak.
Dahulu kita mengenal nama permainan petak umpet, lompat tali, petak jongkok, dan sebagainya. Kini, ragam permainan tersebut sudah menjadi pemandangan langka di sejumlah besar sekolah di Tanah Air. Pasalnya, anak-anak yang tumbuh di era digital seperti sekarang lebih piawai bermain aneka gadget!
Berdasarkan penelitian di beberapa negara, termasuk di Indonesia, anak-anak masa kini lebih banyak yang bermain indoor. Kondisi ini juga didukung oleh persetujuan dari orangtua yang merasa anak lebih aman dan mudah diawasi ketika beraktivitas di dalam rumah, agar terhindar dari penculikan yang kian marak terjadi belakangan ini.
Pada sekolah-sekolah tertentu, para guru juga melarang murid-muridnya bermain di halaman sekolah. Para siswa diminta untuk tetap berada di dalam ruang kelas, dengan alasan keamanan dan mudah dipantau.
Sebenarnya tidak ada yang salah membiarkan anak bermain di dalam rumah, yang menjadi masalah adalah pilihan permainannya. Sebab banyak orangtua yang telah memperkenalkan dan membiarkan anak bermain gadget, dengan alasan supaya cepat mawas terhadap perkembangan teknologi.
Anak-anak butuh waktu bermain di luar rumah. Sebab, meskipun berada di dalam rumah, bukan berarti anak terhindar dari bahaya. Di dalam rumah pun anak berpotensi mengalami “kecelakaan” seperti  tersengat listrik, menginjak pecahan kaca, dan sebagainya. Bermain outdoor merupakan kebutuhan anak usia prasekolah dan sekolah dasar.
Direkomendasikan agar setiap hari anak diberikan waktu bermain selama 60 menit, khususnya main di luar ruangan. Bermain merupakan bagian yang penting dari perkembangan fisik, kesehatan mental dan sosial dari anak.
Dibanding permainan indoor yang membatasi ruang gerak anak, kegiatan bermain di luar rumah ini akan memberi kesempatan agar tubuh lebih aktif bergerak, tubuh menjadi lebih sehat. Selain itu juga dapat membuat tubuh lebih aktif, terampil, dan fleksibel sebagai modal dasar kemampuan berolah raga.
Manfaat lain dari membiarkan anak bermain di luar rumah, beberapa di antaranya adalah mengasah kemampuan sosialisasi anak, meningkatkan daya komunikasi, menambah banyak teman, mengembangkan rasa empati dan toleransi terhadap sesama. Hal-hal tersebut memiliki peran penting dalam membangun konsep diri yang positif dan fondasi  anak-anak, terutama saat kelak mereka memasuki dunia kerja, berorganisasi, dan membangun keluarga.
Selain itu, dengan bermain di luar ruangan, anak-anak juga akan lebih sehat dan kuat karena mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Meski demikian, Mayke tidak mengatakan bahwa permainan indoor tidak boleh dilakukan karena tidak menawarkan manfaat. Namun, sebaiknya permainan indoor dan outdoor ini dilakukan dengan kuantitas yang seimbang, tentunya di bawah pengawasan Anda sebagai orangtua. (fml/mel)


Manfaat Fisik dan Emosi
Sekarang ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi atau bermain gadget daripada beraktivitas atau bermain di luar ruang (outdoor activities). Tentu saja tren ini bisa memicu hal yang buruk bagi mereka seperti obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Tumbuh kembang anak berkaitan erat dengan aktivitas luar ruang. Tentu jika aktivitas tersebut dilakukan dengan maksimal, pertumbuhan anak juga akan lebih baik lagi.

Berikut beberapa manfaatnya:

Manfaat fisik
Dengan bergerak bertujuan (bukan sekedar bergerak), anak akan belajar koordinasi motorik kasar, yang merupakan dasar dari segala keseimbangan tubuh dan pikiran kelak. Anak juga belajar kelincahan, yang nantinya digeneralisasi untuk kelincahan berpikir. Banyak bergerak juga membuat anak lebih sehat, jadi modal dasar buat segala pertumbuhan perkembangan yang lain.

Manfaat kognitif
Dengan bermain di luar ruang, anak akan lebih luas wawasannya, mulai dari wawasan lingkungan, sampai wawasan segala strategi permainan yang dimainkan. Luasnya wawasan bisa meningkatkan keluasan minat, juga bisa meningkatkan kreativitas untuk memecahkan berbagai masalah. Koordinasi motorik kasar yang baik meningkatkan kemampuan anak dalam berkonsentrasi, dan ini berkaitan dengan kemampuan mengingat anak.

Manfaat bahasa
Anak mendapatkan berbagai kosa kata tentang kehidupan di luar ruang. Ketika berinteraksi dengan teman-teman, ia juga belajar tentang cara berkomunikasi dengan teman-teman bermain.

Manfaat emosi
Anak belajar mengalami ragam emosi (senang, girang, sedih, marah, malu, merasa bersalah, dll) dalam konteks bermain, dan belajar mengatasinya. Bermain di luar ruang dan banyak bergerak juga melepaskan tekanan emosi anak sehingga emosi negatif (marah, sedih, kesal, dll) cenderung berkurang, stres pun ikut berkurang.

Manfaat sosial
Terutama didapat ketika anak bermain dengan anak lain. Mereka belajar bekerja sama dalam 1 tim, belajar saling memengaruhi, saling menjatuhkan, saling menolong, dan berbagai ketrampilan sosial lainnya. Teman-teman yang didapat juga bisa jadi teman masa kecil yang dikenang, atau jadi teman seumur hidup untuk kelak bermanfaat di masa dewasa. (mom/mel)
 



No comments:

Post a Comment