Fotografer:Akhiruddin
Model: Syifa
Lokasi: Taman Cendana
|
Anak-anak zaman sekarang lebih suka bermain video game di
dalam kamar atau rumah. Padahal bermain di luar rumah memberikan manfaat
positif bagi tumbuh kembang anak.
Dahulu kita mengenal nama permainan petak umpet, lompat
tali, petak jongkok, dan sebagainya. Kini, ragam permainan tersebut sudah
menjadi pemandangan langka di sejumlah besar sekolah di Tanah Air. Pasalnya,
anak-anak yang tumbuh di era digital seperti sekarang lebih piawai bermain
aneka gadget!
Berdasarkan penelitian di beberapa negara, termasuk di
Indonesia, anak-anak masa kini lebih banyak yang bermain indoor. Kondisi ini
juga didukung oleh persetujuan dari orangtua yang merasa anak lebih aman dan
mudah diawasi ketika beraktivitas di dalam rumah, agar terhindar dari
penculikan yang kian marak terjadi belakangan ini.
Pada sekolah-sekolah tertentu, para guru juga melarang
murid-muridnya bermain di halaman sekolah. Para siswa diminta untuk tetap
berada di dalam ruang kelas, dengan alasan keamanan dan mudah dipantau.
Sebenarnya tidak ada yang salah membiarkan anak bermain di
dalam rumah, yang menjadi masalah adalah pilihan permainannya. Sebab banyak
orangtua yang telah memperkenalkan dan membiarkan anak bermain gadget, dengan
alasan supaya cepat mawas terhadap perkembangan teknologi.
Anak-anak butuh waktu bermain di luar rumah. Sebab, meskipun
berada di dalam rumah, bukan berarti anak terhindar dari bahaya. Di dalam rumah
pun anak berpotensi mengalami “kecelakaan” seperti tersengat listrik, menginjak pecahan kaca,
dan sebagainya. Bermain outdoor merupakan kebutuhan anak usia prasekolah dan
sekolah dasar.
Direkomendasikan agar setiap hari anak diberikan waktu
bermain selama 60 menit, khususnya main di luar ruangan. Bermain merupakan
bagian yang penting dari perkembangan fisik, kesehatan mental dan sosial dari
anak.
Dibanding permainan indoor yang membatasi ruang gerak anak,
kegiatan bermain di luar rumah ini akan memberi kesempatan agar tubuh lebih
aktif bergerak, tubuh menjadi lebih sehat. Selain itu juga dapat membuat tubuh
lebih aktif, terampil, dan fleksibel sebagai modal dasar kemampuan berolah raga.
Manfaat lain dari membiarkan anak bermain di luar rumah,
beberapa di antaranya adalah mengasah kemampuan sosialisasi anak, meningkatkan
daya komunikasi, menambah banyak teman, mengembangkan rasa empati dan toleransi
terhadap sesama. Hal-hal tersebut memiliki peran penting dalam membangun konsep
diri yang positif dan fondasi anak-anak,
terutama saat kelak mereka memasuki dunia kerja, berorganisasi, dan membangun
keluarga.
Selain itu, dengan bermain di luar ruangan, anak-anak juga
akan lebih sehat dan kuat karena mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Meski
demikian, Mayke tidak mengatakan bahwa permainan indoor tidak boleh dilakukan
karena tidak menawarkan manfaat. Namun, sebaiknya permainan indoor dan outdoor
ini dilakukan dengan kuantitas yang seimbang, tentunya di bawah pengawasan Anda
sebagai orangtua. (fml/mel)
Manfaat Fisik dan Emosi
Sekarang ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di
depan televisi atau bermain gadget daripada beraktivitas atau bermain di luar
ruang (outdoor activities). Tentu saja tren ini bisa memicu hal yang buruk bagi
mereka seperti obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Tumbuh kembang anak
berkaitan erat dengan aktivitas luar ruang. Tentu jika aktivitas tersebut
dilakukan dengan maksimal, pertumbuhan anak juga akan lebih baik lagi.
Berikut beberapa manfaatnya:
Manfaat fisik
Dengan bergerak bertujuan (bukan sekedar bergerak), anak
akan belajar koordinasi motorik kasar, yang merupakan dasar dari segala
keseimbangan tubuh dan pikiran kelak. Anak juga belajar kelincahan, yang
nantinya digeneralisasi untuk kelincahan berpikir. Banyak bergerak juga membuat
anak lebih sehat, jadi modal dasar buat segala pertumbuhan perkembangan yang
lain.
Manfaat kognitif
Dengan bermain di luar ruang, anak akan lebih luas
wawasannya, mulai dari wawasan lingkungan, sampai wawasan segala strategi
permainan yang dimainkan. Luasnya wawasan bisa meningkatkan keluasan minat,
juga bisa meningkatkan kreativitas untuk memecahkan berbagai masalah.
Koordinasi motorik kasar yang baik meningkatkan kemampuan anak dalam
berkonsentrasi, dan ini berkaitan dengan kemampuan mengingat anak.
Manfaat bahasa
Anak mendapatkan berbagai kosa kata tentang kehidupan di
luar ruang. Ketika berinteraksi dengan teman-teman, ia juga belajar tentang
cara berkomunikasi dengan teman-teman bermain.
Manfaat emosi
Anak belajar mengalami ragam emosi (senang, girang, sedih, marah,
malu, merasa bersalah, dll) dalam konteks bermain, dan belajar mengatasinya.
Bermain di luar ruang dan banyak bergerak juga melepaskan tekanan emosi anak
sehingga emosi negatif (marah, sedih, kesal, dll) cenderung berkurang, stres
pun ikut berkurang.
Manfaat sosial
Terutama didapat ketika anak bermain dengan anak lain.
Mereka belajar bekerja sama dalam 1 tim, belajar saling memengaruhi, saling
menjatuhkan, saling menolong, dan berbagai ketrampilan sosial lainnya.
Teman-teman yang didapat juga bisa jadi teman masa kecil yang dikenang, atau
jadi teman seumur hidup untuk kelak bermanfaat di masa dewasa. (mom/mel)
No comments:
Post a Comment