Monday 20 July 2015

Sering Lakukan Baby Spa




PIJATAN dan sentuhan lembut di bagian tubuh anak dipercaya dapat memberikan manfaat besar bagi tumbuh kembang si buah hati. Ritual ini perlu dilakukan para orangtua sejak dini agar anak kelak memiliki kecerdasan yang majemuk.

Orang tua mana pun tentu ingin buah hatinya tumbuh sehat, ceria, cerdas, dan sukses di kemudian hari. Untuk mewujudkan itu semua, selain mencukupi nutrisi yang diperlukan anak, stimulasi juga perlu diberikan agar sistem saraf anak yang awalnya masih berupa “titik-titik kecil” yang belum terhubung dapat terbentuk dan terkoneksi. Sistem saraf yang terhubung dengan baik menjadikan organ-organ tubuh berfungsi optimal tanpa gangguan. Terlebih otak yang menjadi sistem saraf pusat manusia. 

Menurut praktisi Neurosains Terapan Anne Gracia, perkembangan maksimal otak anak terjadi pada empat tahun pertama kehidupannya. Dalam rentang periode tersebut, sel-sel otak berkembang dan terkoneksi dengan sangat cepat hingga mencapai 80% dari potensinya. Pada masa inilah orangtua perlu memberikan stimulasi sebanyak mungkin kepada anak agar struktur otak dan sistem sarafnya mencapai kematangan sempurna, yang imbasnya bakal bisa dirasakan ketika si anak mulai memasuki masa belajar. 

“Organ utama anak harus disiapkan sejak di dalam kandungan. Pada bulan pertama ketika seorang ibu telat haid, otak janin sebetulnya sedang melipat-lipat dan memori anak ketika berada di dalam kandungan mulai terekam. Sampai tiba saatnya bayi dilahirkan pada usia sembilan bulan, sistem sarafnya masih belum siap berfungsi. Sistem ini baru berupa titik-titik saraf yang belum terhubung, belum saling merespons kalau tidak distimulasi. Dibutuhkan waktu 10–12 tahun untuk semua bagian berkembang dan berfungsi. Kematangan struktur otak dan kematangan saraf yang menjadi penghubung antar area di otak menjadi kunci sukses tercapainya kecerdasan pada masa belajar. Karenanya, dibutuhkan stimulasi pada bayi untuk membantu kematangan seluruh saraf tubuh dan membantu kerja otak,” sebut Anne.

Menurut teori Pyramid of Learning (Willoam & Schellenberger), kematangan sistem saraf pusat dan perkembangan optimal tujuh sistem sensorik menjadi dasar tercapainya perkembangan kognitif, gerak, dan fungsi sensor yang berujung pada tercapainya kecerdasan majemuk. Tujuh sistem sensorik itu, lanjut Anne, meliputi kelima pancaindra manusia, yakni taktik (peraba), penciuman, visual, auditori, dan pengecap, ditambah sistem vestibular (keseimbangan) dan proprioseptif (gerak antarsendi). 

Kalau ketujuh sistem sensorik tersebut terstimulasi secara optimal, delapan kecerdasan majemuk yang terdiri atas kecerdasan berbahasa, logika, ruang (spatial), motorik dan kinestetik, musik, intrapersonal, dan interpersonal dapat diraih. Seperti dikatakan Anne, bagian-bagian di tubuh anak merupakan titik saraf yang harus senantiasa distimulasi. Salah satunya melalui pijatan dan sentuhan hangat orang tua. Ritual pijat ini di kalangan orang dewasa dikenal dengan istilah spa. 

Spa yang bermakna perawatan/pengobatan menggunakan air, bagi kalangan dewasa, memiliki segudang manfaat, di antaranya relaksasi dan detoksifikasi. Nah, bayi pun sangat dianjurkan menjalani ritual spa, yang salah satu manfaatnya adalah menstimulasi sistem sarafnya. Terlebih bagi bayi yang dilahirkan secara caesar, membutuhkan stimulasi dan rangsangan yang tepat. Itu karena saat dilahirkan, bayi lahir Caesar tidak menggunakan refleks alami yang digunakan bayi normal saat menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk keluar dari perut sang ibu.
Spa pada bayi, Anne menyebutkan, bisa dilakukan sedini mungkin di rumah. Waktunya pun tidak lama, sekitar 15-20 menit. Sentuhlah bayi di titik-titik yang memberikan manfaat, seperti wajah, dada, lengan, kaki, dan punggung. 

“Lakukan pijatan lembut pada malam hari agar tidur bayi menjadi lebih nyenyak. Kalau pagi, pijatan boleh dilakukan dengan tekanan yang lebih tinggi,” ujar Anne.
Pijatan sebaiknya dilakukan oleh orangtua si bayi, terutama sang ibu. Komunikasi dan interaksi yang terjadi antara ibu dan buah hatinya ini akan memperkuat bonding di antara mereka serta memberikan efek relaksasi bagi bayi sehingga si kecil bisa tumbuh ceria, sekaligus membantu membentuk pribadi yang supel dan mandiri. (okh/mel)

Di Rumah Juga Bisa

Dewasa ini trend perawatan tubuh tidak hanya melanda wanita dewasa, namun juga merambah ke usia bayi dan anak-anak. Salah satunya adalah SPA Bayi. Jangan ditanya berapa harganya, sebelas-dua belas lah dengan SPA orang dewasa. Bagi anda yang harus berfikir ulang untuk membawa Bayi dan Balita anda ke salon untuk SPA atau terkendala masalah jarak dengan tempat SPA karena di tempat tinggal anda tidak ada salon untuk Bayi dan Balita. Maka berikut tips untuk melakuakn SPA Bayi di rumah anda sendiri.

SPA Bayi pada dasarnya hanya terdiri dari pijat Bayi dan ada beberapa yang mengajarkan berenang pada Bayi. Sebelum saya bercerita tentang tips untuk ber-SPA ria, saya ceritakan dahulu manfaat melakukan pijat Bayi dan mengajarkan Bayi berenang.

Pijat Bayi sebenarnya sudah dikenal sejak jaman dahulu kala. Pijat Bayi biasanya dilakukan oleh Dukun Bayi. Beberapa jurnal menyebutkan bahwa pijat pada Bayi memang bermanfaat. Berikut ini adalah manfaat pijat bayi:

· Bayi akan merasa aman dan tenang
· Pijat Bayi akan membantu meningkatkan kesiapsiagaan bayi sehingga tangis bayi dapat berkurang
· Meningkatkan daya tahan tubuh
· Menurunkan kadar adrenalin yang dapat memicu stress pada Bayi.
· Selain itu pijat Bayi menambah ikatan batin antara ibu dan bayi,
· Pijatan pada Bayi akan merangsang otot-otot dan syaraf-syaraf Bayi dan melancarkan peredaran darah.
Seorang teman pernah melakukan penelitian kecil-kecilan, melakukan eksperimen pada sekelompok bayi dengan usia yang sama. Sebagian dari mereka diberi pijatan secara rutin dan sebagian lagi tidak. Ternyata pada akhir cerita, bayi yang mendapatkan pijatan mengalami peningkatan berat badan dan proses tumbuh kembang yang lebih signifikan di bandingkan dengan yang tidak diberi pijatan.
Sementara berenang akan membantu merangsang motorik Bayi. Saat terapung di dalam air, bayi kaki bayi akan bergerak melawan tekanan, dan ini akan merangsang motoriknya.
Nah, setelah kita ngobrol mengenai manfaat SPA Bayi, maka mari kita praktekan di rumah. Berikut adalah “uborampe” untuk melakukan SPA Bayi.
a.       Siapkan baby oil, lotion, atau minyak telon. Tergantung kebutuhan anda. Jika memang ingin membuat Bayi hangat, gunakan minyak telon.
b.      Siapkan handuk lembut atau kain sebagai alas melakukan pijatan
c.       Untuk mengajari Bayi berenang, dibutuhkan kolam buatan yang diisi dengan air hangat suam-suam kuku.
d.      Persiapkan juga pelampung ( ini yang biasanya agak susah di cari), jika tidak ada pelampung konsekuensinya anda tetap harus memgang Bayi selama di dalam kolam.

Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan SPA Bayi adalah:
    Pastikan kuku anda tidak panjang. Kuku yang panjang di khawatirkan akan melukai kulit Bayi
    Pastikan suhu ruangan dalam kondisi yang hangat. Bayi bisa kehilangan panas tubuh ketika menempel pada benda yang suhunya lebih dingin atau terpapar udara dingin dari ventilasi di ruangan.

Cara melakukan pijat Bayi:
    Lakukan pijatan lembut pada daerah tangan, kaki, perut, punggung dan wajah.
    Ajak bayi berbicara ketika melakukan pijatan, selain untuk merangsang kemampuan verbalnya juga bermanfaat untuk mempererat ikatan batin antara Ibu dan Bayi.

    Teknik inti dari pijat bayi adalah gerakan meremas, mengocok dan melingkar. Meremas adalah gerakan mengencang dan melemah seperti membuat adonan roti, tapi ingat jangan terlalu kencang. Mengocok adalah menggerakkan tangan seperti mengaduk adonan. Sedangkan gerakan melingkar adalah dengan memberikan usapan lalu membentuk lingkaran besar lalu mengecil yang berfungsi untuk menstimulasi permukaan jaringan dan melancarkan peredaran darah.

    Pada dada Bayi, lakukan pemijatan dengan lembut membentuk pola gambar jantung.
    Sedangkan pada wajah, lakukan pemijatan di sekitar pelipis, dahi dan hidung. Lakukan pijatan dengan lembut, gerakannya seperti ketika anda mendapatkan pijatan saat facial namun tentunya dilakukan dengan lebih lembut. (kmp/mel)

No comments:

Post a Comment