Monday 20 July 2015

Sering Kram? Jangan Disepelekan!


Fotografer: Akhiruddin
Lokasi: Taman Cendana



SEBAGIAN dari Anda pasti pernah merasakan sakit kram pada beberapa bagian tubuh Anda, terutama kaki atau tangan. Kondisi tidak menyenangkan ini biasa terjadi sementara dan bisa Anda tangani segera.

Kejang-kejang yang menyakitkan sata kram seringkali hanya terjadi selama beberapa menit. Otot menjadi keras dan nyeri, ini disebabkan otot yang terlalu banyak digunakan. Nyeri yang berlangsung selama beberapa menit ini disebabkan karena otot melindungi bagian yang cedera di bagian bawahnya.

Seperti yang dikutip dari buku Panduan Kesehatan Keluarga karya Dr. Miriam Stoppard, terbitan Erlangga, penanganan yang mandiri dapat dengan segera mengatasi kram otot. Anda bisa menggosok-gosok daerah yang terkena kram dan memberikan krim penghangat atau koyo pada daerah yang kram. Anda juga harus banyak minum banyak cairan dan makan makanan asin.
Jika Anda terserang kram pada malam hari dan berlangsung dalam intensitas yang cukup sering, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Obat-obatan relaksan otot terkadang bisa membantu mengatasi kram otot tersebut. (okh/mel)


Kenali Penyebabnya

Siapa yang belum pernah mengalami kram otot atau otot kejang, atau orang biasa menyebut kram urat ? Saya yakin siapapun pernah mengalaminya, baik sadar maupun tidak merasakannya. Ketika otot dirasakan menegang secara tiba-tiba, seolah ditarik dengan sangat kuat. Rasa nyeri tak tertahankan selama beberapa detik hingga beberapa menit, kemudian mereda. Namun sensasi tak nyaman terus terasa selama beberapa saat. Itulah ciri-ciri kram otot.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum membahas kram otot. Ada dua jenis pergerakan otot, yaitu pergerakan otot dinamis dan pergerakan otot statis.
Pergerakan otot dinamis terjadi saat otot-otot panjang – seperti yang terdapat di tungkai dan lengan – menegang dan berkontraksi, seiring dengan mengulur atau melenturnya sendi tubuh. Intinya, pergerakan otot dinamis lebih disebabkan karena tubuh kita hampir secara keseluruhan memang sedang bergerak.

Sedangkan pergerakan otot statis terjadi saat sendi-sendi tubuh tidak bergerak, namun ada satu atau beberapa otot menegang, misalnya saat mempertahankan posisi setengah jongkok, atau posisi tubuh menahan satu ruas otot atau lebih dalam keadaan menegang. Nah, biasanya kejang atau kram otot terjadi pada saat pergerakan otot statis ini.
Jelasnya, kram otot terjadi saat otot “dipaksa” berkontraksi dan menegang selama beberapa saat. Umumnya, kondisi ini tidak berlangsung lama, antara beberapa detik hingga 15 menit saja.
Lalu, mengapa bisa terjadi kram otot ? Menurut para ahli, setidaknya ada tiga alasan mengapa seseorang mengalami kram otot.

1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Untuk menggerakkan otot, tubuh memerlukan elektrolit, terutama kalium dan natrium. Saat berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan sekaligus elektrolit, sehingga timbullah kejang atau kram otot.
Masalahnya, banyak pelaku olahraga yang menganggap minum air dapat menambah bobot tubuhnya, sehingga mereka justru meminum obat dan minuman diuretik – yang dapat memicu keinginan berkemih – seperti kopi dan teh. Padahal, kebiasaan itu dapat membuat tubuh kekurangan cairan  serius, dan meningkatkan risiko kram otot.
Lebih berbahaya lagi, otot-otot jantung juga bisa mengalami kram bila kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang. Akibatnya, jantung bisa berhenti berdetak, dan berujung fatal.
Selain olahraga, cuaca panas juga membuat seseorang lebih cepat berkeringat, sehingga cairan dan elektrolit yang terbuang semakin banyak. Itu sebabnya, orang yang tinggal di lingkungan panas lebih rentan mengalami kram otot dibandingkan yang tinggal di lingkungan dingin, meskipun aktivitas fisik mereka sama.

2. Kurang pemanasan
Mereka yang tinggal di daerah dingin bisa juga mengalami kram otot apabila tidak cukup melakukan pemanasan sebelum berolahraga, karena otot cenderung kaku saat udara dingin. Itulah sebabnya, jangan terburu-buru masuk ke latihan utama. Ambil waktu lebih lama untuk mengendurkan otot, sehingga tidak mengalami kekejangan atau kram otot.

3. Keletihan otot
Jika Anda terlalu banyak memberikan tekanan fisik di otot, misalnya pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi, otot juga akan menjadi letih, sehingga timbullah kram otot. Berbaring atau duduk di posisi yang tidak biasa untuk jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan otot letih. (web/mel)


Cegah dengan Cara Ini
Kram pada bagian tubuh tertentu seringkali mengganggu aktivitas. Pada beberapa kasus bisa mengancam nyawa, misalnya saat mengemudi kendaraan, atau berenang. Karena itu selalu dianjurkan melakukan pemanasan sebelum menceburkan diri ke air.

Bagaimana bila kram terjadi, apa yang harus dilakukan? Dan hal-hal apa patut diperhatikan guna mencegahnya?

1. Kebanyakan kram muncul pada kaki. Bila ini terjadi, lemaskan secara perlahan lalu pijit otot yang mengalami kram secara lembut dengan tangan.

 2. Bergeraklah, olah raga. Jangan malas melatih tubuh setiap hari. Olah raga 5, 10, atau 15 menit lebih baik daripada tidak sama sekali. Lalu gunakan waktu lebih banyak di hari libur. Bersepeda atau jogging, bahkan jalan kaki bisa jadi pilihan yang murah dan menyehatkan.

3. Kadangkala aktivitas olah raga terlalu berat malah menimbulkan kram. Maka dianjurkan selalu melakukan pemanasan sebelum masuk ke sesi inti. Kalaupun Anda termasuk orang yang sering kram sebaiknya siapkan es batu untuk mengkompres.

4. Untuk kaum wanita, biasanya kram terjadi setelah memakai sepatu high heel. Sepatu jenis ini memang rentan  menyebabkan otot betis mudah tegang. Karena itu perhatikan jenis high heel yang cepat menyiksa kaki, pilih yang lebih aman, atau kalau bisa hindari high heel.

5. Kram juga dapat terjadi kalau salah memilih sepatu. Maka pastikan memilih sepatu yang memberikan dukungan kepada lengkungan kaki Anda. Jangan segan-segan mencoba ketika membeli sepatu. Bagi yang suka belanja online, sebaiknya Anda sudah yakin dengan sepatu pilihan, minimal pernah mencobanya. Jangan mudah tergiur dengan model dan harga murah.

6. Yang paling penting, jaga tubuh dari dehidrasi. Pastikan asupan air yang masuk tubuh setiap hari  untuk menjaga kebutuhan cairan pada jumlah yang tepat, dan mencegah dehidrasi otot yang dapat menyebabkan kram. (akd/mel)

 


 

No comments:

Post a Comment