Fotografer: Akhiruddin
Lokasi: Taman Cendana
|
SEBAGIAN dari Anda pasti pernah merasakan sakit kram pada
beberapa bagian tubuh Anda, terutama kaki atau tangan. Kondisi tidak
menyenangkan ini biasa terjadi sementara dan bisa Anda tangani segera.
Kejang-kejang yang menyakitkan sata kram seringkali hanya terjadi
selama beberapa menit. Otot menjadi keras dan nyeri, ini disebabkan otot yang
terlalu banyak digunakan. Nyeri yang berlangsung selama beberapa menit ini
disebabkan karena otot melindungi bagian yang cedera di bagian bawahnya.
Seperti yang dikutip dari buku Panduan Kesehatan Keluarga
karya Dr. Miriam Stoppard, terbitan Erlangga, penanganan yang mandiri dapat
dengan segera mengatasi kram otot. Anda bisa menggosok-gosok daerah yang
terkena kram dan memberikan krim penghangat atau koyo pada daerah yang kram.
Anda juga harus banyak minum banyak cairan dan makan makanan asin.
Jika Anda terserang kram pada malam hari dan berlangsung
dalam intensitas yang cukup sering, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Obat-obatan relaksan otot terkadang bisa membantu mengatasi kram otot tersebut.
(okh/mel)
Kenali Penyebabnya
Siapa yang belum pernah mengalami kram otot atau otot
kejang, atau orang biasa menyebut kram urat ? Saya yakin siapapun pernah
mengalaminya, baik sadar maupun tidak merasakannya. Ketika otot dirasakan
menegang secara tiba-tiba, seolah ditarik dengan sangat kuat. Rasa nyeri tak
tertahankan selama beberapa detik hingga beberapa menit, kemudian mereda. Namun
sensasi tak nyaman terus terasa selama beberapa saat. Itulah ciri-ciri kram
otot.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum membahas kram
otot. Ada dua jenis pergerakan otot, yaitu pergerakan otot dinamis dan
pergerakan otot statis.
Pergerakan otot dinamis terjadi saat otot-otot panjang –
seperti yang terdapat di tungkai dan lengan – menegang dan berkontraksi,
seiring dengan mengulur atau melenturnya sendi tubuh. Intinya, pergerakan otot
dinamis lebih disebabkan karena tubuh kita hampir secara keseluruhan memang
sedang bergerak.
Sedangkan pergerakan otot statis terjadi saat sendi-sendi
tubuh tidak bergerak, namun ada satu atau beberapa otot menegang, misalnya saat
mempertahankan posisi setengah jongkok, atau posisi tubuh menahan satu ruas
otot atau lebih dalam keadaan menegang. Nah, biasanya kejang atau kram otot
terjadi pada saat pergerakan otot statis ini.
Jelasnya, kram otot terjadi saat otot “dipaksa” berkontraksi
dan menegang selama beberapa saat. Umumnya, kondisi ini tidak berlangsung lama,
antara beberapa detik hingga 15 menit saja.
Lalu, mengapa bisa terjadi kram otot ? Menurut para ahli,
setidaknya ada tiga alasan mengapa seseorang mengalami kram otot.
1. Ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
Untuk menggerakkan otot, tubuh memerlukan elektrolit,
terutama kalium dan natrium. Saat berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan
sekaligus elektrolit, sehingga timbullah kejang atau kram otot.
Masalahnya, banyak pelaku olahraga yang menganggap minum air
dapat menambah bobot tubuhnya, sehingga mereka justru meminum obat dan minuman
diuretik – yang dapat memicu keinginan berkemih – seperti kopi dan teh.
Padahal, kebiasaan itu dapat membuat tubuh kekurangan cairan serius, dan meningkatkan risiko kram otot.
Lebih berbahaya lagi, otot-otot jantung juga bisa mengalami
kram bila kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang. Akibatnya, jantung bisa
berhenti berdetak, dan berujung fatal.
Selain olahraga, cuaca panas juga membuat seseorang lebih
cepat berkeringat, sehingga cairan dan elektrolit yang terbuang semakin banyak.
Itu sebabnya, orang yang tinggal di lingkungan panas lebih rentan mengalami
kram otot dibandingkan yang tinggal di lingkungan dingin, meskipun aktivitas
fisik mereka sama.
2. Kurang pemanasan
Mereka yang tinggal di daerah dingin bisa juga mengalami
kram otot apabila tidak cukup melakukan pemanasan sebelum berolahraga, karena
otot cenderung kaku saat udara dingin. Itulah sebabnya, jangan terburu-buru masuk
ke latihan utama. Ambil waktu lebih lama untuk mengendurkan otot, sehingga
tidak mengalami kekejangan atau kram otot.
3. Keletihan otot
Jika Anda terlalu banyak memberikan tekanan fisik di otot,
misalnya pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi, otot juga akan menjadi
letih, sehingga timbullah kram otot. Berbaring atau duduk di posisi yang tidak
biasa untuk jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan otot letih. (web/mel)
Cegah dengan Cara Ini
Kram pada bagian tubuh tertentu seringkali mengganggu
aktivitas. Pada beberapa kasus bisa mengancam nyawa, misalnya saat mengemudi
kendaraan, atau berenang. Karena itu selalu dianjurkan melakukan pemanasan
sebelum menceburkan diri ke air.
Bagaimana bila kram terjadi, apa yang harus dilakukan? Dan
hal-hal apa patut diperhatikan guna mencegahnya?
1. Kebanyakan kram muncul pada kaki. Bila ini terjadi,
lemaskan secara perlahan lalu pijit otot yang mengalami kram secara lembut
dengan tangan.
2. Bergeraklah, olah
raga. Jangan malas melatih tubuh setiap hari. Olah raga 5, 10, atau 15 menit
lebih baik daripada tidak sama sekali. Lalu gunakan waktu lebih banyak di hari
libur. Bersepeda atau jogging, bahkan jalan kaki bisa jadi pilihan yang murah
dan menyehatkan.
3. Kadangkala aktivitas olah raga terlalu berat malah
menimbulkan kram. Maka dianjurkan selalu melakukan pemanasan sebelum masuk ke
sesi inti. Kalaupun Anda termasuk orang yang sering kram sebaiknya siapkan es
batu untuk mengkompres.
4. Untuk kaum wanita, biasanya kram terjadi setelah memakai
sepatu high heel. Sepatu jenis ini memang rentan menyebabkan otot betis mudah tegang. Karena
itu perhatikan jenis high heel yang cepat menyiksa kaki, pilih yang lebih aman,
atau kalau bisa hindari high heel.
5. Kram juga dapat terjadi kalau salah memilih sepatu. Maka
pastikan memilih sepatu yang memberikan dukungan kepada lengkungan kaki Anda.
Jangan segan-segan mencoba ketika membeli sepatu. Bagi yang suka belanja
online, sebaiknya Anda sudah yakin dengan sepatu pilihan, minimal pernah
mencobanya. Jangan mudah tergiur dengan model dan harga murah.
6. Yang paling penting, jaga tubuh dari dehidrasi. Pastikan
asupan air yang masuk tubuh setiap hari
untuk menjaga kebutuhan cairan pada jumlah yang tepat, dan mencegah
dehidrasi otot yang dapat menyebabkan kram. (akd/mel)
No comments:
Post a Comment