Menopause, mungkin sudah banyak dari kita yang mendengar
istilah ini, namun tidak sedikit dari kita yang belum mengerti apa sebenarnya
menopause itu, bagaimana menopause bias terjadi, apa saja gejala dan tanda yang
timbul saat seorang wanita memasuki masa menopause, serta bagaimana menyikapi
masa-masa menopause ini.
Menopause merupakan salah satu saat yang paling menentukan
dalam kehidupan seorang wanita. Beberapa wanita merasa takut , sementara yang
lain malah menunggu-nunggu akan datangnya menopause. Bagi sebagian wanita yang
takut akan datangnya menopause karena akan membuat mereka merasa tidak menarik,
kesepian, tak berguna dan tak berdaya. Mereka juga berduka karena tak subur dan
muda lagi. Bagi sebagian lain, datangnya menopause malah membuat mereka memiliki
kesempatan baru dalam hidup secara fisik, emosi, seksual dan spirit. Mereka
malah antusias karena “terlepas” dari kewajiban melahirkan dan sindroma
pra-haid. Pokoknya, menopause dapat memberikan berbagai macam perasaan kepada
wanita. Dari yang tegang dan tidak nyaman sampai lega dan “lepas”.
Pengertian Menopause
Apa arti menopause itu sendiri? Menopause adalah, “suatu
waktu di usia pertengahan dimana seorang perempuan mendapat haidnya yang
terakhir”. Atau dengan kata lain, “dimana seorang perempuan tidak mendapat haid
lagi”. Menopause terjadi ketika ovarium berhenti “melepaskan” sel telur. Sering
kali menopause ini terjadi secara gradual. Tetapi kadang kala juga terjadi
sekaligus.
Menopouse merupakan kejadian alami yang harus dilalui oleh
setiap wanita. Secara mudah, menopause merupakan suatu tahap fisiologis dimana
seorang wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi. Pada saat menopause,
terjadi penurunan produksi hormone estrogen sebagai akibat habisnya folikel
(sel telur) dalam ovarium (indung telur). Penurunan hormone estrogen inilah
yang memunculkan berbagai gejala dan tanda menjelang, selama serta pasca
menopause.
Perimenopause adalah periode gradual yang membuat perubahan
menuju menopause. Periode-periode ini dimana seorang perempuan mengalami
perubahan tubuh, perasaan dan hormon. Proses ini dapat terjadi perlahan-lahan
selama bertahun-tahun. Climacteric adalah kata lain dari waktu dimana seorang
perempuan melewati tahun-tahun reproduktif ke non-reproduktif. Pada masa
perimenopause , estrogen yang dihasilkan dari indung telur cenderung melambat.
Level hormon menjadi fluktuatif (naik turun) yang menyebabkan perubahan sperti
halnya yang terjadi pada seseorang ketika memasuki masa remaja. Tetapi bagi
banyak perempuan, perubahan-perubahan yang terjadi menuju menopause ini terjadi
lebih intens daripada ketika memasuki masa pubertas. Waktu setelah menopause
terjadi disebut postmenopause .
Jenis-jenis menopause yang perlu mendapat perhatian adalah,
surgical menopause (menopause yang berhubungan dengan pengobatan). Surgical
menopause terjadi jika indung telur dipindah atau rusak, misalnya karena
kemoterapi. Dalam hal ini, menopause akan terjadi segera tanpa munculnya
perimenopause. Lainnya adalah stress menopause. Terjadi apabila perempuan di
akhir usia 30-an atau lebih tidak mendapat haid dalam jangka waktu yang lama.
Ini dapat disebabkan karena stress, kemoterapi, sedih, bulimia, anemia atau
gerak badan yang berlebihan. (nwb/mel)
Jinakkan dengan Yogurt Kedelai
Yogurt merupakan minuman yang terbuat dari susu. Sehingga
berbagai bahan makanan yang bisa menghasilkan susu mampu dijadikan yogurt.
Selain susu sapi, susu kedelai ternyata juga bisa dijadikan yogurt. Bahkan
yogurt susu kedelai mampu membantu wanita dalam mengalahkan serangan menopause.
"Bagi sebagian besar wanita, menopause adalah siklus
tubuh wanita yang cukup merepotkan untuk wanita. Serangan suhu tubuh yang
tinggi, perubahan suasana hati yang tidak menentu, hingga gangguan hormonal
sangatlah membuat wanita merasa tidak nyaman. Salah satu cara sehat untuk
menaklukannya adalah dengan mengonsumsi susu kedelai," terang penelitian
yang dilansir dari dailymail.co.uk. "Penelitian menunjukkan bahwa yogurt
kedelai mengandung nutrisi yang disebut dengan isoflavon yang diyakini mampu
mengatur sistem hormonal wanita. Sehingga efek buruk dari menopause dapat
ditangani dengan baik."
Selain dapat meringankan efek buruk PMS dan gejala
menopause, yogurt kedelai juga dapat mengurangi risiko kanker payudara. Yogurt
kedelai sendiri rendah kalori dengan hanya mengandung 46 kalori dan 2,6 gram
lemak per 100 gram. Tidak lupa, kandungan protein dan kalsiumnya juga mampu
menguatkan tulang dan jaringan tubuh Anda. (mdk/mel)
No comments:
Post a Comment